Serang warnet di Pasar Minggu, geng motor ABG bawa celurit & klewang
Merdeka.com - Sekelompok remaja bermotor menyerang warung internet Aulia.net di kawasan Jalan Taman Margasatwa, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/9) subuh kemarin sekitar pukul 04.00 Wib.
Kelompok remaja itu kabarnya mencapai puluhan orang. "Kemarin kata teman saya kira-kira jumlah motornya ada 10-an kak. Mereka berboncengan semua. Ya kurang lebih sekitar 20 orang. Bawa senjata clurit sama klewang. Kejadiannya kemarin sekitar jam 4 pagi," ucap Yusuf, pengunjung Aulia.net di lokasi, Selasa (6/9).
Setibanya di depan pintu warnet, mereka langsung masuk dan mengacak-acak dengan senjata tajam yang mereka bawa. Dua pengunjung di warnet sempat mengalami luka-luka.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
"Ada dua orang yang kena bacok, membabi buta ngebacok-bacokin," lanjutnya.
Usai mengacak-acak, puluhan remaja itu keluar kemudian merusak salah satu sepeda motor milik pengunjung.
"Kemarin kata teman saya, ada satu motor yang dirusak sama anggota geng motor itu, helm semuanya juga diambil sebelum mereka (Geng motor) pergi," tutupnya.
Pantauan merdeka.com, saat ini warnet tersebut masih beroperasi seperti biasa. Tetap ada pengunjung yang datang. Bahkan tak terlihat ada garis polisi yang dipasang.
Selain itu warnet bercat hijau itu juga tak terlihat ada kerusakan berarti. Padahal sebelumnya disebut telah diacak-acak pelaku.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca Selengkapnyatawuran yang terjadi di perempatan Alexis Jembatan Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPenangkapan bermula dari laporan warga yang mencurigai aktivitas di salah satu kontrakan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca Selengkapnya