Serangan balik Ahok-Djarot dituding rekayasa karangan bunga
Merdeka.com - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat memiliki cara berbeda menyikapi tudingan merekayasa kiriman karangan bunga. Hingga kemarin jumlah karangan bunga telah mencapai 2.700 buah.
Halaman Balai Kota sudah tak mampu lagi menampung karangan bunga tersebut. Petugas pun terpaksa harus memindahkannya ke pinggir-pinggir jalan hingga ke kawasan Monas.
Beredar di media sosial foto percakapan WhatsApp dari seseorang yang menjalankan perintah mengirimkan 1.200 karangan bunga ke Balai Kota. Ahok menepis isu tersebut dan mengatakan bahwa dirinya telah difitnah.
-
Siapa yang mengirim karangan bunga ke KPK? “Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada,“ kata Firli di CIlangkap.
-
Siapa taruna Akpol pembawa bunga? Ternyata, dua Taruna tersebut ialah Khalifah Nasif sekaligus Fabiola Umaida.
-
Siapa yang memberikan buket kepada SBY? 'Dalam momen silaturahmi ini, Pak SBY menerima sebuah buket bunga berisi Beng-Beng dari para sahabat,' sambung AHY.
-
Apa isi buket yang diberikan kepada SBY? 'Dalam momen silaturahmi ini, Pak SBY menerima sebuah buket bunga berisi Beng-Beng dari para sahabat,' sambung AHY.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
"Kan fitnah saya kan biayai 1.200, ternyata sudah lebih. Harusnya dia ciptakan lagi WA (screenshot WhatsApp), Ahok perintah tambah lagi dong jangan 1.200," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Ahok mengatakan, tidak pernah mengetahui siapa yang memesan bunga untuknya dan Djarot. Ahok bingung dengan maksud oknum yang menyebarkan informasi bohong tersebut.
"Lu baca aja, bikin capture-an palsu aja bodoh. Hijaunya kebaca ke siapa? Lu perhatiin betul-betul," tuturnya.
Bahkan, Ahok sempat bingung dengan maksud oknum yang menyebarkan informasi bohong tersebut. "Orang yang bikin itu ya, maunya apa dari gue gitu loh, tanya maunya dia apa yang bikin itu," tegas kesal.
Sementara Djarot balik menyindir pihak-pihak yang berspekulasi soal karangan bunga.
"Yang bilang seperti itu siapa? Alasannya apa? Itu kan suudzon, settingan bagaimana? Silakan tanya sama yang ngirim apakah ada yang nyuruh untuk melakukan hal tersebut," kata Djarot.
Djarot meyakini karangan bunga itu sebagai ungkapan isi hati dan perasaan warga serta pendukungnya di Pilkada DKI. "Bagaimana bisa men-setting hatinya orang? Bagaimana bisa men-setting perasaan orang, bagaimana kamu bisa men-setting kebenaran dan nurani orang," tuturnya.
Djarot menantang pihak-pihak yang menyebut bahwa banjir karangan bunga sebagai rekayasa untuk memberikan bukti nyata. "Jadi marilah kita berpikir positif," ajak Djarot.
Dalam pandangannya, karangan bunga itu sebagai bentuk apresiasi yang tulus dari warga Jakarta atas kinerjanya selama memimpin Jakarta.
"Ini apresiasi yang tulus dari warga Jakarta dan disampaikan dengan penuh cinta, penuh bunga-bunga, itu kan tanda cinta," tutup Djarot.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan KPK mendapat teror karangan bunga di sekitar kediaman rumahnya.
Baca SelengkapnyaDalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai, kiriman bunga itu adalah hal yang biasa saja.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaWarna bungkus Bantuan Sosial (Bansos) sembako murah yang dibagikan Pj Gubernur DKI Jakarta ramai disorot.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI akan berkoordinasi hal ini dengan sentra Gakkumdu, mengingat perusakan APK merupakan tindak pidana pemilu.
Baca SelengkapnyaArteria menjelaskan Kejaksaan Tinggi memanipulasi OTT dengan berpura-pura memberi uang ke petugas imigrasi
Baca SelengkapnyaBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.
Baca SelengkapnyaBawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaDeretan karangan bunga berjejer di depan PN Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaMegawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca Selengkapnya