Serangan bertubi-tubi Partai Demokrat pada Jokowi
Merdeka.com - Tampaknya, sakit hati Partai Demokrat atas kekalahan calon incumbent Fauzi Bowo di Pilgub DKI Jakarta belum usai. Sebagai bukti, fraksi partai berlambang bintang Mercy itu terus saja merecoki program-program gubernur terpilih Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi.
Serangan itu datang dari kader-kader Demokrat baik yang duduk di DPR maupun di DPRD. Bahkan kritik mereka pada Jokowi sudah terjadi sejak mantan wali kota Solo itu baru dilantik.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden RI itu justru terkesima dengan kesederhanaan Jokowi. Di beberapa kesempatan, SBY tak canggung menunjukkan kekagumannya pada Jokowi.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPR? Pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, bersama mantan vokalisnya, Once Mekel, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
Entah dendam kesumat apa yang dirasakan anak buah SBY pada Jokowi. Jika hanya kerena Fauzi Bowo lengser dari jabatannya tentu tak etis. Toh di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah kepemimpinan Jokowi sangat dielu-elukan.
Mereka yakin Jokowi bisa membawa perubahan untuk Jakarta. Amanah itu pun dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Jokowi dengan turun langsung menyapa dan melihat permasalah warga serta secepat mungkin mencari solusi.
Berikut beberapa serangan yang ditujukan Demokrat pada Jokowi.
Ruhut sebut Jokowi pencitraan
Sejak dilantik menjadi orang nomor satu di DKI, Jokowi langsung tancap gas. Dengan gaya memimpin, Jokowi berusaha memecah kebekuan birokrasi.Jokowi tidak ingin ada anak buahnya yang manja. Sebab, mereka sudah diberi suntikan anggaran yang besar untuk menunjang kinerjanya. Jika ada yang kedapatan bermalas-malasan, Jokowi tak segan-segan akan mencopotnya.Aksi Jokowi inilah yang dinilai kader Demokrat Ruhut Sitompul sebagai pencitraan. "Pencitraan saja, kasihan Jakarta. Kita tunggu 1 tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," kata Ruhut.Ruhut membandingkan kinerja Fauzi Bowo (Foke) dan Jokowi. Menurut kacamatanya, Foke lah orang lebih cocok memimpin Jakarta."Ahlinya saja pusing, apalagi bukan ahlinya, bisa teler itu. Biarkan saja dulu kita tunggu buktinya," sindir Ruhut.
Fraksi Demokrat di DPRD hambat anggaran 4 program Jokowi
Jokowi punya program unggulan yakni pengadaan bus sebagai hibah untuk angkutan umum, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar dan kampung deret. Empat program ini masuk ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) yang kini masih dalam pembahasan. Dari empat program tersebut baru dua program yang sudah berjalan yakni Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, itu pun baru sepertiga dari target.Dalam rapat bersama DPRD kemarin, beberapa fraksi terus saja mempertanyakan program Jokowi. Pertanyaan itu diajukan berulang-ulang. Alasannya mereka merasa tak paham dengan arah program unggulan itu. Saling debat antar anggota membuat beberapa fraksi walk out. Alhasil rapat berakhir tanpa kesimpulan. Yang jelas sangat menolak dari program Jokowi adalah Demokrat."Kenapa legislatif tidak mendengar saja eksekutif memaparkan anggaran dan siap untuk melaksanakan programnya. Bukan menyangsikan, sebab urusan Dewan hanya menyetujui anggaran saja. Padahal dari 10 kali rapat yang ditanya itu-itu lagi," tegasnya.
Jokowi disebut lempar tanggung jawab saat hadapi sopir angkot
Ratusan sopir angkutan umum di Jakarta mogok kerja dan berdemo di Balai Kota. Mereka menolak diberlakukannya Perda Transportasi. Menanggapi keluhan para sopir, Gubernur Jokowi menegaskan pembahasan Raperda hingga pengesahan terjadi di zaman pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo.Oleh karena itu, Jokowi mengatakan salah alamat jika para sopir merongrong dirinya terkait Perda Transportasi. Kemudian Jokowi mengarahkan para sopir ke DPRD jika ingin mempersoalkan perda tersebut.Rupanya perintah Jokowi itu mengundang respons negatif dari anggota DPRD asal Partai Demokrat, Ahmad Husin Alaydrus sikap Jokowi seperti melempar badan dan tanggungjawab."Jangan lempar badan dan tanggung jawab dong. Soal konsep, teori dan praktik itu kan dia, Jokowi. Enak banget. Jangan hanya blusukan ke pasar dan kampung saja, tapi ke terminal juga. Retribusi berapa," jelas Husin Alaydrus.
Gaya blusukan Jokowi tak efektif perbaiki Jakarta
Jokowi punya cara kerja yang beda dari gubernur sebelumnya. Dia gemar blusukan ke kampung-kampung di Jakarta. Rupanya, gaya Jokowi itu membuat politikus Demokrat Max Sopacua tak simpati. Dia malah menilai apa yang dilakukan Jokowi juga bisa memunculkan sisi-sisi negatif"Saya rasa itu bisa mendatangkan antipati loh untuk kampung yang tidak didatangi. Akan lebih efektif mendelegasikan kepada walikota wilayah masing-masing," jelas Max.Dia menambahkan, setumpuk persoalan Jakarta sangatlah berbeda dengan kota Solo. Jakarta lebih memiliki persoalan yang komplek."Sekarang Jokowi garuk-garuk kepala, ini DKI Jakarta jangan anggap seperti Solo," kata Max. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP mencium ada upaya membegal partainya melalui Kongres PDIP yang bakal digelar dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan siap menerima serangan apapun yang ditujukan.
Baca SelengkapnyaUsai acara pelantikan, Presiden Jokowi nampak turun panggung dan menyalami para anggota terpilih.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Sitorus mendesak kepolisian untuk turun tangan menangkap para pelaku.
Baca SelengkapnyaKunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai sangat wajar jika Jokowi bertemu dengan para ketua umum partai politik
Baca Selengkapnya