Sering bikin rusuh, haruskah suporter bola dilarang nonton timnya?
Merdeka.com - Suporter sepak bola di Indonesia nampaknya semakin hari semakin tak karuan. Khususnya di Ibukota, hampir setiap pertandingan ditutup dengan kerusuhan para suporter yang tak jarang hingga memakan korban.
Apakah seharusnya suporter dilarang menonton timnya?
Menanggapi hal tersebut, pengamat sepak bola, Eddward S Kennedy menyatakan, meski terkesan selalu rusuh, suporter sepak bola harus tetap ada.
-
Bagaimana Persib mengatasi kerusuhan? 'Kami mengutuk segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mengusut tuntas serta memproses hukum para pelaku kekerasan tersebut.'
-
Apa makna utama dari kata-kata suporter bola? Kata-kata suporter bola bisa menjadi pemicu semangat bagi para pemain sepak bola sebab menunjukkan loyalitas dan solidaritas mereka terhadap tim kesayangan.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Kenapa Timnas Indonesia dijaga ketat? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024.
-
Bagaimana PSSI jaga keamanan Timnas? PSSI telah menugaskan 20 petugas kepolisian dan 10 tenaga keamanan internal untuk mengawasi Timnas Indonesia.
"Suporter itu harus ada. Karena kalau sampai dilarang, malah menjadi kebrutalan lebih besar dari sebelumnya. Enggak mungkin menurut saya kalau suporter harus ditiadakan atau dihapuskan," kata Eddward saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (25/6).
Eddward mengungkapkan, misalnya nanti suporter dilarang untuk menonton tim sepak bola kesayangannya, maka bisa dipastikan mereka akan membuat suatu tempat atau perkumpulan di lokasi yang berada tak jauh dari pertandingan itu berlangsung. Dan usai pertandingan selesai, bukan tak mungkin jika kerusuhan malah semakin hebat dibanding sebelumnya. Peniadaan suporter bukanlah solusi yang baik.
"Solusi pertama bagiku adalah regulasi diperjelas dan diperketat. Mulai dari soal tiket, keamanan di stadion, sampai kenyamanannya juga. Bahwa kerusuhan dalam sepak bola itu pasti bakal ada terus, di negara manapun pasti ada kok, tapi setidaknya ada upaya meminimalisir hal tersebut secara serius," ungkapnya.
"Sejauh ini kan enggak ada pendekatan begitu. Selama ini di Indonesia yang dipahami cuma suporter sama dengan rusuh. Itu salah kaprah yang gawat dan justru memperkeruh keadaan," tegasnya.
Sementara disinggung kerusuhan suporter The Jakmania di Gelora Bung Karno, pada Jumat (24/6) malam, Eddward menganggap itu ada motif dendam di dalamnya.
"Khusus kasus The Jakmania tempo hari, aku kira ini masalah yang insidental. Mungkin ada motif dendam juga ke aparat terkait korban dari kubu The Jakmania beberapa waktu lalu. Terlebih enggak ada kejelasan juga itu gimana kasusnya. Jadi cukup rentan untuk rusuh memang, ada banyak celah provokasi dari manapun. Tapi jangan kemudian dipukul rata bahwa The Jakmania selalu rusuh," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan antara suporter dan aparat keamanan terjadi, memaksa polisi untuk menggunakan gas air mata guna menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaGibran menyediakan nonton bareng (Nobar) gratis agar suporter Solo Away tidak bergerak ke Sleman.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaKerusuhan tersebut menambah rapor merah dunia sepak bola nasional
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Baca SelengkapnyaPolres Tangerang Selatan mengamankan 25 terduga pelaku kerusuhan dalam kompetisi lanjutan BRI Liga 1 antara Dewa United vs Persib.
Baca SelengkapnyaPelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, merasa kesal timnya dihukum Komdis PSSI akibat ulah oknum suporter yang masuk ke lapangan.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terindikasi narkotika, ketiga suporter itu diberikan imbauan setelahnya dilepaskan.
Baca SelengkapnyaRicuh bermula dari oknum suporter Persib Bandung yang melakukan penyerangan terhadap puluhan petugas keamanan (steward).
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam stadion ini menimbulkan kekecewaan bagi pihak klub.
Baca Selengkapnya