Sering terekam bicara kasar, Ahok minta maaf bila tersinggung
Merdeka.com - Sering kali Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terekam di kamera sedang melontarkan kata-kata kasar dan berbicara dengan nada tinggi. Biasanya, Ahok, sapaan Basuki, bakal berperilaku demikian bila sedang menanggapi hal yang tak sesuai dengan kebijakannya.
Ahok meminta maaf bila perkataannya ada yang membuat orang tersinggung. Termasuk saat pernah berkata bahasa toilet.
"Ya kalau orang yang merasa tersinggung, atau merasa tidak suka perkataan saya membawa bahasa toilet, ya saya minta maaf, tapi kalau kamu hidup di tengah-tengah masyarakat yang begitu miskin, sementara oknum pejabat nyolong uang gila-gilaan dan dengan santun gaya bahasa agama, kira-kira kamu muak tidak?" kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dia mengaku perkataan kasar itu hanya luapan emosi melihat pejabat yang hidup enak sementara rakyat menderita. Pejabat munafik, kata Ahok, tak pantas disanjung dengan kata-kata manis.
"Nah itu ungkapan perasaan saya yang sudah tak bisa ditahan. Kalau menurut saya, teman-teman saya bilang saya masih lumayan keluarin bahasa toilet, karena saya sudah tak tahan. Saya betul-betul muak dengan kemunafikan, kepura-puraan dengan sistem oknum pejabat yang hidup mewah-mewah sementara rakyat tak bisa hidup," jelasnya.
Dia juga mengklaim, alasan itu pula yang membuatnya masuk ke politik, menolong masyarakat dari akal bulus pejabat culas.
"Saya masuk ke politik karena itu. Saya bisa masuk ke politik karena kemarahan, karena saya sebagai pengusaha tidak mampu menolong orang miskin. Rp 5 ribu, Rp 1 miliar tidak sanggup saya. Makanya jujur saja, saya jadi politisi di tengah kemarahan, kemarahan melihat figur pejabat yang korup, tapi santun luar biasa, tapi rakyat begitu miskin. Makanya saya marah. Itu kemuakan hati saya saja. Tidak bisa tahan ya keluar," tegas Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, hampir semua kepala pemerintahan di dunia menyampaikan hal serupa jelang pensiun.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca Selengkapnya