Setelah dihujani interupsi, APBD DKI Jakarta 2018 akhirnya diketok
Merdeka.com - APBD DKI Jakarta 2018 akhirnya disahkan dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (30/11) siang. Nilai APBD DKI Jakarta 2018 mencapai Rp 77 triliun lebih.
Sebelum Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengetok palu dan meminta persetujuan segenap anggota dewan, rapat paripurna dihujani interupsi. Interupsi disampaikan beberapa anggota dewan dari berbagai fraksi seperti Fraksi Demokrat-PAN, PKB, Nasdem dan PDIP.
Beberapa interupsi menyorot persoalan dana hibah yang dialokasikan di APBD 2018 yang nilainya cukup besar. Salah satunya dana hibah untuk guru PAUD yang akan disalurkan melalui asosiasi HIMPAUDI.
-
Siapa yang diapresiasi DPRD? Selain itu, kinerja Direktur Utama Transjakarta Welfizon beserta jajaran Transjakarta pun juga diapresiasi karena telah berusaha keras mengimplementasikan penggunaan bus listrik, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang melipat surat suara DPRD DKI? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar.
-
Kenapa Anies Baswedan menyerahkan keputusan hak angket ke pimpinan partai? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
Perwakilan dari Fraksi PDIP juga menyoroti soal pembentukan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dengan anggaran yang cukup besar mencapai Rp 28,99 miliar.
Anggota Fraksi PDIP, William Yani menyampaikan walaupun menyetujui anggaran TGUPP dalam rapat Badan Anggaran (Banggar), pihaknya meminta agar penggunaan anggaran itu tak dihabiskan. Sampai rapat Banggar terakhir pihaknya tak dapat penjelasan kenapa Anggota TGUPP digaji sampai Rp 34 juta per orang. Pihaknya pun belum mengetahui kriteria tim TGUPP ini.
Dana hibah HIMPAUDI juga disorot William yang dirasa cukup mengganjal. "Kami mohon setelah rapat paripurna ini dijelaskan tugas HIMPAUDI itu apa sih? Apa saja yang sudah dilakukan?" tanyanya.
Hingga rapat paripurna diselenggarkan, William mengaku hanya 50 persen program dalam APBD yang bisa dipahami pihaknya. Salah satu program yang tak dimengerti ialah OK Trip dan rumah DP nol persen.
"Sampai saat ini saya tidak tahu tentang OK Trip bagaimana pelaksanaannya," ujarnya. Ia juga mempertanyakan sistem penggunaan OKE Trip tersebut.
"Untuk OK OCE itu katanya bekerja sama dengan Bank DKI untuk permodalan. Bagaimana teknisnya masyarakat meminjam dana yang bisa didapatkan di Bank DKI?" cecarnya.
Ia juga meminta penjelasan soal rumah DP nol persen. "DP nol persen itu untuk rumah tapak, rumah susun, atau rumah lapis atau rumah berderet? Apa perbedaan rumah lapis dengan rumah berderet? Saya mohon penjelasannya," ujarnya.
Program rumah DP nol baru hanya akan dibangun di kawasan Pondok Kelapa untuk 700 penduduk. "Selebihnya di mana akan dibangun? Itu pertanyaan masih mengganjal," kata William.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, menampung semua masukan dari interupsi para anggotanya. Dengan disetujuinya APBD 2018, pihaknya menyerahkan ke Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk menindaklanjuti.
APBD DKI Jakarta 2018 ditetapkan sebesar Rp 77.117.365.231.898 dengan rincian pendapatan daerah sebesar Rp 66 triliun lebih, belanja daerah sebesar Rp 71 triliun lebih, surplus Rp 5,1 triliun, dan pembiayaan daerah sebesar Rp 5,1 triliun lebih.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan bahwa Surya Paloh merupakan ketua umum partai yang lebih memikirkan bangsa.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaSebelum besaran APBD Perubahan (APBD-P) disepakati, lima komisi di DPRD DKI Jakarta telah melakukan pembahasan selama empat hari, sejak 9-12 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDPD PDIP DKI Jakarta mengusulkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, maju dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akan menunjuk sejumlah menteri untuk menyiapkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) RUU DKJ setelah mendapat surat dari DPR.
Baca SelengkapnyaSeluruh anggota DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 diharapkan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik demi kepentingan dan kemajuan warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca SelengkapnyaPertemuan antara DPD PDIP DKI dan Anies untuk menyamakan visi dan misi serta pandangan.
Baca SelengkapnyaSurat rekomendasi itu sudah diserahkan sebelum rapat kerja nasional (Rakernas) PDIP ke-V digelar.
Baca SelengkapnyaDPR mengesahkan RUU tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi UU dalam rapat paripurna ke-14.
Baca Selengkapnya