Siapa dalang buku Trilogi Ahok sedot anggaran Rp 30 M ?
Merdeka.com - Hubungan DPRD DKI dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, belum ada tanda-tanda akan mereda. Meskipun Kementerian Dalam Negeri sudah diminta untuk mendamaikan keduanya.
Ahok, sapaan Basuki, makin tak selera berdamai dengan DPRD DKI. Apalagi, dalam RAPBD versi DPRD yang akan diserahkan ke Kemendagri, malah ada penganggaran buku tentang Ahok yang dibuat dalam penganggaran Pengadaan Buku Trilogi Ahok.
Buku itu ada tiga versi. Versi pertama berjudul Nekad Demi Rakyat, versi kedua Dari Belitung Menuju Istana dan Tionghoa KeturunanKu, Indonesia Negara Ku Membangun. Setiap buku, masing-masing dianggarkan Rp 10 miliar. Artinya, untuk ketiga buku itu disiapkan Rp 30 miliar.
-
Siapa yang membuat kitab ini? Menurut para ahli kitab ini ditulis oleh setidaknya tiga biarawan berbeda.
-
Siapa yang bisa dikritik pakai sindiran? Berikut ini kumpulan kata kata singgung pacar yang bisa membuatnya lebih peka:
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
Ahok menegaskan tak pernah menganggarkan ketiga buku itu. Lagi pula, katanya, apa untungnya dia membuat buku dengan judul-judul demikian.
"Ngapain bikin buku trilogi, itu namanya fitnah banget. Gue masih mampu bikin buku gue sendiri!" katanya dengan nada geram usai mengisi acara di sela kunjungan di Rutan Pondok Bambang, beberapa waktu lalu.
Ditambahkan bekas kepala dinas pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, dia juga tak pernah mengajukan anggaran itu. Dia pun sudah mengoordinasikan dulu dengan kadisdik saat ini, Arie Budiman.
"Setelah berkoordinasi semalam dengan bapak Kadisdik, pada zaman saya dulu nggak ada yang mengajukan itu," jelas Lasro di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3).
Dia juga belum bisa memastikan apakah benar DPRD yang memasukkan anggaran tak jelas itu.
"Belum sampai ke situ. Semalam saya dan beliau saling konfirmasi bagaimana dengan DPA untuk pembahasan," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaDi hadapan para pendukung Ganjar-Mahfud di Eropa, Ahok justru menegaskan melawan balik
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca Selengkapnya