SMRC: Tren pemilih Ahok terus naik, sementara Anies turun
Merdeka.com - Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) telah melakukan beberapa penelitian sepanjang Pilkada DKI 2017 berlangsung. Hal menarik yang terjadi adalah terus naiknya tren pemilih pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Peneliti Senior SMRC Deni Irfani memaparkan, pihaknya memiliki data survei semenjak Oktober 2016 hingga April 2017. Di mana setiap awal bulan mereka terus melakukan penelitian untuk mendapatkan tren pemilih dalam pesta demokrasi tahun ini.
Dia mengungkapkan, penelitian menggunakan pertanyaan yang sama, 'seandainya pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilakukan hari ini siapa yang akan anda pilih'. Pada survei terakhir pada 5 April 2017 lalu, Basuki-Djarot mendapatkan suara 46,9 persen dan pesaingnya Anies-Sandiaga 47,9 persen.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kapan SMRC merilis hasil survei Pilgub Sulteng? Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis, simulasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, bertajuk 'Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah' yang dirilis pada Rabu, (22/5).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
-
Apa tren yang terjadi saat Anies berangkat haji? Desasu-desus soal AHY yang akan menjadi pasangan Anies di pilpres 2024 mendatang pun santer terdengar.
"Dalam kurang lebih sebulan, dukungan kepada Ahok-Djarot meningkat 3,1 persen sementara pasangan Anies-Sandi turun sekitar 2,8 persen," kata Deni di kantornya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Deni menjelaskan, pada awal Oktober 2016, dukungan kepada pasangan petahana unggul dengan perolehan 47,9 persen dan saingannya 36,9 persen. Namun pada November 2016, menjadi titik balik bagi pasangan Anies-Sandi yang ternyata lebih unggul.
"Pada awal November pasangan Anies-Sandi akhirnya unggul dengan perolehan suara mencapai 47,4 persen dan Ahok-Djarot turun menjadi 39,6 persen. Sedangkan mereka yang merahasiakannya mencapai 14 persen," terangnya.
Namun pada Desember 2016, Basuki-Djarot yang hanya memperoleh dukungan sekitar 31,7 persen terus mengalami peningkatan mendekati Anies-Sandi yang mendapati 43,9 persen. Trend ini terus naik hingga pada April 2017 selisih mereka hanya tinggal 1 persen.
"Anies-Sandi sejak November sudah di atas, tapi selesihnya mendekati pilkada makin mengecil. Karena ada peningkatan dukungan Ahok-Djarot dan yang tidak jawab makin menurun. Dalam satu bulan terakhir pasangan Ahok-Djarot naik 3 persen sementara Anies-Sandi menurun," tutup Deni.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pemilih PKB yang lebih mendukung Prabowo atau Ganjar.
Baca SelengkapnyaCak Imin optimis mesin politik PKB, PKS dan NasDem bergerak cepat efektif membalikkan hasil survei tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan di tiga lembaga survei tidak lebih dari 20 persen.
Baca SelengkapnyaSaiful menambahkan, dalam surveinya SMRC juga menanyakan kepada responden tentang seberapa kemungkinan mengubah pilihan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, angka yang digambarkan pelbagai lembaga survei terhadap Anies itu tidak tepat.
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca Selengkapnya