Soal Cagar Budaya, Ketua Gerindra DKI Minta Megawati Pelajari Monas
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempertanyakan keputusan Pemprov DKI Jakarta yang bakal menjadikan kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai titik perlintasan Formula E. Gerindra DKI angkat bicara menanggapi hal tersebut.
Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik menyebut apabila Monas adalah icon Jakarta. Sehingga wajar Monas menjadi ajang Formula E.
"Kan yang mau dikedepankan kan Monas. ya Jakarta kan di Monas lah. Emang kenapa?" kata Taufik saat dikonfirmasi, Kamis (20/2).
-
Kenapa Monas di pakai untuk acara HUT Jakarta? Puncak HUT ke-497 DKI Jakarta akan diperingati pada Sabtu 22 Juni 2024. Bakal digelar 'Malam Jaya Raya' di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
-
Siapa yang menyumbang emas Monas? Dari repositori.kemdikbud.go.id, Teuku Markam merupakan seorang pengusaha perkebunan karet asal Aceh. Dia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia era pemerintahan Soekarno.
-
Dimana Megawati sering menghabiskan waktu? Melalui unggahannya, Megawati mengundang kita untuk menjelajahi kota Daejeon yang menawan. Selain itu, ia sering kali mengunjungi kafe-kafe yang indah.
Taufik juga membantah apabila Monas adalah cagar budaya. Megawati sebelumnya mengatakan Monas adalah cagar budaya sehingga menolak gelaran Formula E di sana.
"Monas cagar budaya apanya. Pelajari dulu, Monas. Coba tanya dulu. Kan tugunya (yang jadi cagar budaya), cagar budaya apanya," ucapnya.
Taufik mengingatkan yang cagar budaya hanya tugu Monas saja. "Kalau kawasan semua cagar budaya, kenapa itu dibikin jalanan. Itu Pak Sutioso mager (ngaspal Monas) itu. makanya tanya dulu, yang dimaksud cagar budaya di Monas itu di mana," ujarnya.
Wajar Semua Tokoh Komentar
Taufik pun menyebut wajar apabila ada pihak yang mempertanyakan, bukan berarti menolak. "Kalau pertanyakan kan bukan berarti menolak tetapi bertanya, ya dijelaskan," katanya.
Ia menyebut Jakarta adalah semua tokoh, sehingga semua berhak berkomentar. "Boleh saja, Jakarta tempat semua tokoh. sebagai warga Jakarta berhak. kan bukan menolak itu, mempertanyakan itu, maka perlu ada jawaban. ada pertanyakan di Monas maka di jawab dong," katanya
"Makanya, pas ada yang menolak, ditanya kenapa menolak. Ada argumennya, kasih argumen kenapa di Monas. Ada dialog," tambahnya.
Sebelumnya, Megawati mengaku heran mengapa Formula E harus di Monas.
"Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa bikin Formula E itu harus di situ? Kenapa Enggak di tempat lain, kan peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu, jangan melanggar aturan," ujar Megawati saat berpidato di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Megawati menilai, Pemprov DKI semestinya bisa menggelar Formula E di tempat lainnya. Sebagai cagar budaya, disayangkan bila kawasan Monas harus diubah karena gelaran Formula E. Terlebih memang ada aturan tidak boleh mengubah kawasan cagar budaya.
"Monas itu di dalam keputusan peraturan itu adalah Cagar Budaya, tetapi jangan pula saya dibentur benturkan sama Pak Anies (Baswedan), tetapi saya hanya ngomong Monas itu adalah sudah pasti peraturan nya Cagar Budaya," kata Megawati.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru mengatakan rencana ini disampaikan saat sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/8).
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Mega, menikmati seni bagi dirinya maupun anggota keluarganya, adalah hal biasa.
Baca SelengkapnyaKeindahan kota dan fasilitasnya itu kemudian disuguhkan bersama produk lokal yang dimiliki Kota Madiun yakni Nasi Pecel.
Baca SelengkapnyaDaftar wisata ini sangat cocok jika berlibur dengan keluarga besar.
Baca SelengkapnyaEkspresi Megawati Lihat Patung 'Banteng Dipanah' di Arena Rakernas V PDIP
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, di masa mendatang tata ruang di Jakarta tidak ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaMegawati minta generasi muda tidak terlena dengan adanya kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPasca kebakaran, Megawati bersama Menteri Nadim meninjau Museum Nasional.
Baca SelengkapnyaMegawati bahkan tertarik untuk berkenalan dengan raja jawa yang dimaksud oleh Bahlil.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, budaya Indonesia Nusantara itu luar biasa diambil dari Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Selengkapnya