Soal dana operasional Rp 54 M, Ahok tegaskan 'ini untuk bantuan'
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik, mempertanyakan pengajuan dana operasional gubernur dan wagub dalam kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) 2016 senilai Rp 54 miliar setahun. Taufik menilai, jumlah dana operasional tersebut terlalu besar jika dibanding dengan gaji 106 anggota DPRD.
Menanggapi hal itu, Gubenur DKI Jakarta Basuki T Purnama, menjelaskan pengajuan dana yang dimaksud sebagai biaya operasional gubernur dan wagub DKI sehari-hari, termasuk menjawabi keluhan masyarakat DKI.
"Kenapa uang operasional itu ada, untuk bantuan-bantuan, sumbangan, beasiswa orang-orang sekolah, beliin kursi roda segala macam, termasuk menebus uang yang SPP-nya nyangkut. Itu semua pakai operasional," ujar Ahok, sapaannya, di Hotel Sari Pan Pacifik, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (21/10).
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa yang dibagikan pemerintah? Secara keseluruhan tidak ada pernyataan bahwa pemerintah membagikan bansos melalui situs judi online.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Di mana bantuan diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
Menurut Ahok, jika pun tak terpakai, dana itu akan dikembalikan ke Kemenkeu. Tahun lalu, kata dia, telah diserahkan anggaran yang tak terpakai sebesar Rp 3,8 miliar. Sehari-hari, kata dia, dana operasional itu tak ia pegang, namun disimpan dalam bentuk rekening bank.
"Kalian masih ingat enggak dulu setiap tahun saya kembalikan Rp 3,8 miliar? Jadi dana operasional itu dibagi, ada sebagian kalau enggak salah 40 atau berapa persen kita taruh di Biro KDH," jelasnya.
"Saya mungkin menaruh uang operasional di rekening Bank. Makanya kemarin dengan KPK, kita juga bahas operasional dipakai ke mana saja karena itu semua ada transaksinya," papar dia.
Menurut Ahok, dana operasional tak ia gunakan sendiri bersama Wagub. Dana itu pun dibagi keempat pihak untuk biaya operasional yakni, untuk kepentingan masyarakat, biaya operasional pengamanan TNI, bantuan dan keperluan operasional lainnya.
"Uang operasional haknya itu dibagi 4, untuk kepentingan masyarakat ada sumbangan, pernikahan, buat keamanan seperti buat TNI/Polri kan kita kasih makan kalau ada demo segala macam termasuk beresin Kali Ciliwung semua kamu kira miliar-miliar itu darimana duitnya?" jelas dia.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan, dana operasional yang diajukan itu sebenarnya adalah hak kepala daerah. Tapi syaratnya tidak boleh dimasukkan dalam rekening pribadi.
"Jadi sebetulnya kalau secara kasar operasional itu semacam bagian hak dari kepala daerah, tapi enggak boleh masukin ke tabungan. Apalagi masuk kantong beli mobil dan buat anak sekolah. Enggak boleh karena enggak dipotong pajak. Itu yang saya bilang ke Pak Jokowi, kalau ini enggak diperbaiki kasihan kepala daerah yang jujur," tukas dia.
"Harusnya mungkin 10-20 persen dari operasional boleh kita ambil sebagai masukan, masa gaji beda dengan BUMD. Kalau yang korup mah enggak peduli dia sekali ngemplang Rp 40-30 miliar saja bunga sudah dapat. Kasihan kepala daerah yang uangnya pas-pasan. Ini yang kita buka. Dulu masa lupa saya kembaliin Rp 4,8 miliar dan Rp 3,8 miliar? Bisa enggak saya enggak mau balikin duit operasional? Boleh. Terus boleh enggak kita ngambil sampai 0,15 persen? Boleh. Saya hanya ambil 0,1 pakainya. Terakhir kita turunkan jadi 0,13 ini yang kita pakai. Taufik kan ingat dulu pernah nanya anak magang dibayar transport dari mana, operasional. Itu sudah ada kelompoknya. Jadi itu yang kita lakukan," pungkas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi belanja terbesar digunakan untuk belanja non kementerian/lembaga (KL) senilai Rp527,4 triliun.
Baca SelengkapnyaKeluhan tersebut ramai dikomentari dan menjadi pembahasan.
Baca SelengkapnyaKementerian Sosial paling besar distribusi anggaran Bansos.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengklarifikasi besarnya dana untuk bantuan sosial atau bansos, Rp490 triliun
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi-Maruf telah memasukkan anggaran program Makan Bergizi Gratis dalam RAPBN 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan IKN dan program Makan Bergizi Gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaBantuan yang diberikan oleh Kemensos tidak hanya terbatas untuk bantuan pendidikan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Pasuruan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk buruh pabrik rokok, masyarakat lain.
Baca SelengkapnyaBeasiswa diberikan kepada pelajar SD hingga SMP yang ada di Banten.
Baca SelengkapnyaMirah, salah satu penerima manfaat yang menerima bantuan ATENSI menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaAdapun anggaran program Makan Bergizi Gratis masuk kedalam anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar Rp722,6 triliun.
Baca SelengkapnyaDari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
Baca Selengkapnya