Soal Guru SD Sebar Hoaks, Wagub Ingatkan Guru Tugasnya Mendidik Jangan Urus Politik
Merdeka.com - Seorang guru SD di Jakarta Selatan menyebarkan hoaks lewat pesan berantai. Hoaks yang disebarnya tentang mantan Presiden Israel Shimon Peres serta informasi bohong mengenai Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, sangat menyayangkan sikap guru tersebut. Seharusnya, kata dia, seorang pendidik tidak perlu mengomentari hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Apalagi isu sensitif yang bisa membuat perpecahan sesama bangsa, bahkan antar negara.
Riza meminta seluruh guru di Jakarta untuk fokus mendidik anak muridnya dan tidak ikut campur urusan politik luar negeri, ataupun politik negara sendiri.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Urusan politik tidak usah diurus oleh para guru, guru tugasnya mendidik. Jadi tugas guru adalah menjadi pendidik yang baik," kata Riza saat ditemui wartawan di Raden Bahari Restaurant and Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu (26/5).
Dia mengatakan, pihaknya sudah memanggil guru SD yang menyebarkan hoaks itu. Riza juga memastikan bahwa guru itu sudah ditegur dan diedukasi agar tidak mengulang kembali kesalahannya.
"Pemprov melalui diskusi sudah menegur yang bersangkutan. Siapa saja yang mengkambinghitamkan (sesuatu), regulasinya akan kita mintai keterangan dan ditegur. Apalagi seorang guru PNS," kata Riza.
Politikus partai Gerindra meminta kepada seluruh PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk tidak menyebarkan hoaks. Dia berpesan kepada seluruh PNS menggunakan media sosial dengan bijak melalui pesan-pesan yang mengajak kebaikan dan kedamaian dan meningkatkan persatuan antar bangsa dan negara.
"Sikapnya, seharusnya dia tidak mengurusi atau mengomentari sesuatu yang bukan menjadi kewenangannya. Pastikan semuanya harus menjaga kedamaian demi persatuan dan kesatuan," Pesan Riza
Dalam narasi hoaks yang disebarkan guru itu, tertulis bahwa Shimon Peres pernah bekerja di Palestina, namun setelah Shimon menjadi Presiden Israel, Shimon disebut membantai Palestina. Guru tersebut bahkan mengunggah bukti foto yang dianggap sebagai sertifikat izin masuk Shimon Peres ke Palestina pada tahun 1953.
Guru itu juga menulis bahwa apa yang terjadi di Palestina juga bisa terjadi di Indonesia karena di Indonesia banyak TKA asal China.
Potongan percakapan dan foto dalam grup WhatsApp itu diunggah oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Ima Mahdiah.
"Beberapa hari lalu saya melihat postingan ini di Twitter. Dan saya kaget seorang guru bisa memposting hal seperti ini di grup para guru DKI," kata Ima, dikutip dari cuitan twitternya, Rabu (26/5).
"Bisa dibayangkan betapa bahayanya jika guru, yang seharusnya menjadi panutan, malah menyebarkan hoax seperti itu?" tanya Ima.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tindakan itu karena ada kemarahan yang memuncak.
Baca SelengkapnyaInstruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaSiswa yang sudah memiliki hak pilih diminta untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam Pilkada.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaGuru dengan akun Instagram Nangkela itu berulang kali membuat konten dengan model sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan dengan seragam ketat dan pose sensual.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 52 detik itu menampilkan guru dan sejumlah siswa baik perempuan hingga laki-laki duduk di lantai bersama beberapa botol miras.
Baca SelengkapnyaPemecatan guru di SDN 1 Cibeureum ini viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengingatkan kepada pemilih pemula untuk tidak terpengaruh informasi hoaks
Baca Selengkapnyarekaman tersebut meminta agar siswa tidak terpancing dengan ramainya pemberitaan penggalangan sumbangan di SMKN 1 Depok.
Baca Selengkapnya