Soal isu pengunduran diri massal SKPD, Ahok beberkan kisah masa lalu
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pernyataan anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif yang menyebut bakal ada pengunduran diri massal dari jajaran SKPD Pemprov DKI menyusul mundurnya Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Ahok sapaan akrabnya, memastikan jajaran SKPD di bawahnya tetap kondusif.
"Isu seperti itu mah sudah saya dengar sejak saya jadi wagub (Wakil Gubernur)," kata Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jalan Mawar RT 008/ RW 02, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (26/4).
Mundurnya Rustam, membuat memori Ahok kembali terbuka. Katanya, kejadian serupa juga terjadi saat dia masih menjabat wakil gubernur. Saat itu, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Novrizal menyatakan mundur dari jabatannya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa usia Puput dan Ahok berbeda jauh? Perbedaan Agama Perkawinan ini mencuri perhatian karena perbedaan agama Ahok dan Puput, serta perbedaan usia mereka yang signifikan, yakni 31 tahun.
-
Bagaimana hubungan Ahok dan Puput? Walaupun usia mereka berbeda jauh, keluarga mereka kini hidup dalam keharmonisan. Mereka bahkan diberkahi dengan dua anak yang bernama Yosafat dan Sarah Eliana.
Pengunduran diri Novrizal pada awal Desember 2013 itu karena alasan kesehatan. Keputusan Novrizal pun tak membuat efek domino ke PNS lain untuk latah ikut-ikutan mengundurkan diri.
"Pertama kali Pak Novrizal mundur, saya diancam yang sama. Kalau saya memecat orang di Dinas Perumahan maka semua eselon II akan mundur. Tetapi nyatanya kan enggak mundur," cerita Ahok.
Contoh lain, lanjut Ahok, terjadi saat dia sudah duduk di kursi gubernur. Dua pejabat DKI yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Haris Pindratno, dan Kepala Dinas Tata Air, Tri Djoko Sri Margianto juga mengundurkan diri.
Ahok menduga mundurnya kedua pejabat ini adalah karena tidak cocok dan tidak bisa mengikuti cara kerjanya. Menurutnya, kejadiannya hampir mirip dengan kasus Rustam saat ini.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menceritakan ketika Tri Djoko menyebut teori Ahok terlalu naif untuk mengatasi banjir. Padahal teorinya hanya membuat 1.086 sungai penghubung dan terhubung dengan baik, membuat penghubung tambahan, bendungan dan memperbaiki pompa air.
"Beliau enggak sepakat dengan teori saya. Dia katakan teori saya itu terlalu naif," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif menilai langkah tersebut baru permulaan dari puncak gunung es dari kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya prihatin terhadap kondisi tatanan birokrasi ada akan ada dampaknya, nanti akan diikuti oleh pejabat-pejabat lain dan saya menyarankan Pak Gubernur berubah tata cara leadershipnya," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (26/4).
Menurutnya, Rustam sebagai seorang pemimpin sudah bekerja dengan baik. Namun, sayangnya usaha yang telah dilakukan bukan mendapatkan apresiasi tetapi malah mendapat caci maki. Padahal pekerjaan yang dilakukan merupakan instruksi dari pimpinannya.
"Santernya, gosipnya sih ada 23 kepala SKPD (yang berniat mengundurkan diri). Tapi juga belum tahu. Itukan menurut pandangan saya seperti gunung es, yang muncul baru Pak Rustam, di akhir tahun lalu ada Pak Djoko (Tri Djoko Sri Margianto, mantan Kadis Tata Air)," tutup Syarif.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca Selengkapnya