Soal macet Jakarta, Jokowi dan Foke kompak salahkan warga
Merdeka.com - Persoalan macet ibu kota menjadi masalah turunan yang dihadapi gubernur DKI Jakarta. Karenanya, tiap Pilgub DKI Jakarta digelar, janji mengatasi kemacetan menjadi salah satu isu utama yang 'dijual' tiap kandidat ke warga Jakarta.
Sebab, kemacetan lalu lintas sudah menjadi agenda rutin yang dihadapi warga Jakarta. Suka tidak suka, mau tidak mau, warga ibu kota tiap hari bergelut dengan kemacetan lalu lintas Jakarta yang semakin akut.
Apalagi saat jam pergi dan pulang kantor, arus lalu lintas di Jakarta seakan tak bergerak dikarenakan banyaknya kendaraan pribadi warga yang melintas. Karenanya tak heran warga menuntut pemimpin ibu kota segera membebaskan Jakarta dari kemacetan.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta jadi semakin kompleks? Sedangkan sejak 1990 hingga saat ini, kemacetan semakin kompleks akibat meningkatnya jumlah kendaraan, ketidakdisiplinan pengemudi, dan tingginya kendaraan pribadi.
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki pandangan berbeda soal macet. Jokowi justru menyalahkan warga atas kemacetan yang terjadi Jakarta. Menurutnya, kemacetan adalah persoalan yang kompleks dan tidak bisa diselesaikan satu pihak.
"Masyarakatnya saja sendiri tiap hari beli mobil, budaya tertib di jalan tidak dijalankan dengan baik juga bagaimana? Nggak bisa kita menyalahkan Polantas, menyalahkan sendiri. Semua harus bergerak kalau memang pingin Jakarta rapih. Semua harus bergerak sama-sama memberi dukungan," kata Jokowi usai menghadiri Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Lalu Lintas di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (19/03).
Meski demikian, Jokowi yakin dapat menyelesaikan persoalan macet di Jakarta. "Kerja harus optimis masa pesimis," tegas Jokowi.
Jokowi mengatakan, salah satu solusi yang harus segera dijalankan untuk mengatasi kemacetan Jakarta adalah dengan merealisasikan proyek angkutan massal, salah satunya MRT. Sementara, soal program pelat kendaraan ganjil genap, Jokowi mengaku masih mengkalkulasinya.
"Saya nggak mau sebuah kebijakan kalau nggak dihitung detail. Kalau ganjil genap itu yang penting Buswaynya dulu," katanya.
Dulu, saat masih menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) juga menyalahkan warga atas kemacetan yang terjadi di Jakarta. Saat itu Foke menyalahkan warga pemilik kendaraan pribadi sebagai biang kemacetan utama.
"Coba lihat di satu rumah kontrakan, motornya sampai tiga. Kemudian kalau dilarang beli mobil, dijawabnya boleh dong punya mobil. Gubernur enak sering naik mobil, saya kan juga pingin. Yah terserah merekalah," kata Foke di Balai Kota, Jakarta, 2 Maret 2012 lalu.
Saat jalan layang Antasari belum selesai dibangun, kemacetan parah kerap terjadi di kawasan tersebut. Banyak warga yang menyalahkan Foke atas kemacetan yang terjadi.
Namun, saat itu Foke tak mau disalahkan. Saat itu Foke berdalih jika jalan layang Antasari tak dibangun, kemacetan di kawasan tersebut akan semakin parah.
"Tentu pembangunan flyover itu ada pengaruhnya, tapi memangnya nggak mau dibikin flyover? Apa baiknya nggak usah? Nanti tuaan sedikit pada punya mobil dua, apa nggak makin macet itu jalanan?" kata Foke di Balai Kota Jakarta, 27 Februari 2011 lalu.
Tak hanya itu, Foke juga menyalahkan rendahnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas yang mengakibatkan kemacetan semakin parah. "Nggak mau ngalah, mau menang sendiri. Ini yang mengakibatkan semuanya jadi sulit untuk dicari penyelesaiannya," kata Foke.
Meski memiliki program dan cara kerja yang berbeda untuk mengatasi macet, rupanya dalam persoalan macet Jokowi dan Foke bisa sama-sama kompak.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi menegur menantunya, Wali Kota Medan Bobby Nasution soal kemacetan di wilayahnya
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan penampakan kusutnya macetnya di Jakarta, tepatnya di Jalan Gatot Subroto.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya, serta melakukan rehabilitasi hutan. Khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut dokter kepresidenan menjelaskan salah satunya karena kualitas udara buruk.
Baca Selengkapnya