Soal UPS, polisi belum bisa pastikan kapan panggil anggota DPRD DKI
Merdeka.com - Polda Metro Jaya ikut turun tangan menyelidiki pengadaan Uninterruptible Power Survei (UPS). Dugaan penggelembungan dana dalam pengadaan UPS muncul setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) memaparkan soal keanehan RAPBD DKI 2015 yang sudah disetujui DPRD DKI.
Namun, untuk saat ini polisi belum bisa memastikan apakah akan memanggil anggota DPRD DKI selaku pihak perencana APBD. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan pihaknya masih memfokuskan untuk memeriksa pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kasus pengadaan alat UPS.
"Kita utamakan kepada mereka yang terlibat langsung terkait pengadaan pelelangan proses penempatan barang-barang tersebut. Itu kita periksa. Siapa saja di luar itu nanti kita lanjutkan," jelas Martinus di kantor Humas Polda Metro Jaya, Selasa (10/3).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Martinus menambahkan pemeriksaan akan difokuskan kepada pihak yang terlibat langsung dalam proses pembuatan kerangka kerja sampai barang. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kapasitasnya dalam legalitas perusahaan pengadaan UPS, proses keikutsertaan perusahaan.
Selain itu pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui kaitan perusahaan tersebut dalam memenangkan tender, profil perusahaan dan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan adanya pencantuman dana siluman pada RAPBD DKI Jakarta 2014 hingga mencapai Rp 12,1 triliun. Salah satu dana siluman yakni pengadaan UPS pada 49 sekolah yang menghabiskan dana sekitar Rp 5,8 miliar per sekolah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK membidik kasus korupsi yang menyeret anggota komisi XI DPR RI dan anggota BPK.
Baca SelengkapnyaOperasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Maluku Utara terkait kasus dugaan korupsi lelang jabatan dan pengadaan barang dan jasa (PBJ).
Baca SelengkapnyaSekjen DPR Indra Iskandar sebelumnya bersama enam orang lain dicegah KPK ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek rumah DPR.
Baca Selengkapnya