Sosok Trio Sang Tulang Punggung Keluarga dan Janji Buka Usaha Pakan Burung
Merdeka.com - Kematian Trio Fauqi Virdaus tak pernah terbayangkan oleh keluarga dan kawan dekatnya. Trio dinyatakan meninggal dunia setelah 24 jam mengikuti vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin AstraZeneca. Padahal, pegawai outsourcing di sebuah BUMN itu sebelumnya dalam keadaan sehat dan tidak punya penyakit bawaan.
Kehilangan Trio sangat berat bagi sang ibu, Zakiah. Trio telah menjadi tulang punggung keluarga beberapa tahun belakangan. Ia juga yang membiayai adiknya yang masih sekolah.
"Saya ingat almarhum, dada saya selalu sakit. Karena selama beberapa tahun ini almarhum yang tanggung jawab di keluarga ini. Biaya sekolah adiknya dia yang tanggung," kata Zakiah saat bercerita dengan merdeka.com di kediamannya, Buaran, Jakarta Timur, Selasa (11/5).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal? Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, telah meninggal dunia.
Trio dikenal keluarga sebagai sosok yang baik dan soleh. Juga selalu menomorsatukan keluarga.
Di kantornya, kata Zakiah, Trio juga merupakan karyawan muda yang selalu disiplin dan dikenal baik. "Kalau tak percaya tanya ke kantornya, (kata) karyawan lain orang ini karyawan paling muda dan paling baik di kantornya," ucap Zakiah.
Di kalangan teman dan tetangganya, Trio juga dinilai sosok yang baik. Terkenal supel dan suka bercanda. Seperti yang dialami Roy penjual toko kelontong tepat di depan gang rumah Trio.
Roy yang disapa 'om' oleh Trio, masih ingat percakapannya sebelum meninggal. Roy memberikan uang Rp100 ribu kepada Trio, dengan gaya bercanda ia menempelkan uang tersebut di kepalanya. Uang itu pun langsung dibelikan sesuatu di toko Roy.
Kata Roy, Trio memiliki beberapa kawan dekat. Sama-sama sering nongkrong di depan toko miliknya dan juga punya hobi memelihara burung.
"Dia (Trio) punya janji untuk membantu kawannya," kata Roy.
Janji itu adalah membantu kawannya yang masih belum bekerja. Trio punya keinginan untuk membuka toko pakan burung dan membuka warung kopi supaya dikelola kawannya itu.
Sambil menghela napas, Roy sangat menyayangkan mimpi itu menghilang seiring kepergian Trio.
Sebelumnya, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) telah melakukan pengkajian terhadap kasus meninggalnya Trio Fauqi. Hasil kajian sementara, belum cukup bukti bahwa Trio Fauqi Virdaus meninggal karena vaksin AstraZeneca.
"Internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari.
Lantaran belum cukup bukti, Komnas KIPI melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kasus meninggalnya pemuda asal Buaran, Jakarta itu. Investigasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komda KIPI DKI Jakarta.
"Masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut," ujarnya.
Hindra menjelaskan, berdasarkan laporan yang masuk, Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia pada Kamis (6/5). Pria berusia 22 tahun itu meninggal setelah disuntik vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5).
Usai mendapatkan vaksin AstraZeneca, Trio Fauqi Virdaus merasa demam. Kondisinya kemudian melemah dan masih mengalami demam hingga Kamis.
"Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB," jelasnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengaku turut berduka atas meninggalnya Trio Fauqi Virdaus. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Widyawati mengatakan pihaknya menunggu hasil akhir dari investigasi yang dilakukan Komnas KIPI.
Dia memastikan Komnas KIPI adalah lembaga kredibel dan independen yang memiliki fungsi dalam mengawasi pelaksanaan vaksinasi khusus untuk kejadian ikutan pasca imunisasi.
"Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya," kata Widyawati.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaKeluarga korban sempat menyusul namun nyawa keluarga tersebut tak tertolong
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaBerawal dari memanasi sayur, satu keluarga ini jadi korban elpiji meledak.
Baca SelengkapnyaVonis hakim terhadap ketiga terdakwa itu lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya