Strategi Anies dan Bima Arya Cegah Penumpukan Penumpang di KRL
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Wali Kota Bogor, Bima Arya, meninjau operasional bus gratis dari Bogor sebagai alternatif mengurangi penumpukan antrean di KRL. Tetapi, hasil program itu akan terlihat maksimal bila ada pembagian shift jam kerja di perkantoran.
Mengacu pada Surat Edaran Gugus Tugas, Anies dan Bima sepakat menambah selisih tiga jam antara sif kerja yang sedang berjalan dan berikutnya. Selisih tiga jam dianggap sebagai waktu yang cukup untuk mengurai penumpukan penumpang di KRL.
"Dalam aturannya minimal 2 jam, nah sekarang kita sepakati untuk diubah menjadi 3 jam selisih antara sif 1 dan sif 2 itu sekurang-kurangnya 3 jam tujuannya untuk mengurangi kepadatan," jelas Anies di Bogor, Senin (15/6).
Pemprov DKI telah mengerahkan 30 unit bus sekolah gratis yang berangkat dari Stasiun Bogor. Interval keberangkatan bus tersebut setiap 15 menit dimulai pukul 05.15 WIB, 05.30 WIB, 05.45 WIB, 06.00 WIB, 06.15 WIB, 06.30 WIB, dan 06.45 WIB.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menerbitkan Surat Edaran untuk mengatur jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun swasta. Hal ini dilakukan untuk mengurai penumpukan penumpang transportasi umum, yang sempat terjadi beberapa hari lalu.
"Gugus tugas pusat mengeluarkan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja pada adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19 di wilayah Jabodetabek," kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid-19, Achmad Yurianto, Minggu (14/6).
Yuri menjelaskan, banyak masyarakat yang menggunakan fasilitas kendaraan umum untuk ke tempat kerjanya. Seperti penumpang KRL, di mana lebih dari 75 persen penumpang adalah para pekerja.
"Baik ASN maupun pegawai BUMN, maupun pegawai swasta. Dan kalau kita perhatikan pergerakannya, hampir 45 persen mereka bergerak bersama-sama di sekitar jam 05.30 dan 6.30. Inilah yang kemudian akan sulit untuk kita bisa mempertahankan tentang Physical distancing," imbuhnya.
"Karena kapasitas yang dimiliki oleh moda transportasi tersebut yaitu KRL, sudah maksimal disiapkan. Oleh karena itu akan menjadi sulit dan sangat beresiko mana kala secara bersamaan sejumlah rekan kita yang harus kerja, bersama-sama pada jam yang hampir sama menuju ke tempat pekerjaan," lanjut dia. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub Budi mengatakan telah menugaskan PT ASDP agar membuat rencana cadangan dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaDari data kecelakaan saat arus mudik, temuan faktor kelelahan harus bisa dijadikan pelajaran bagi para pemudik.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter bersiap menghadapi peningkatan jumlah penumpang pada acara Reuni 212 di Monas dengan menambah jumlah personel dan mengatur jadwal perjalanan.
Baca SelengkapnyaPolisi melanjutkan penerapan one way di KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung hingga KM 72 GT Tol Cipali pada arus balik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, selama 10 tahun menjabat Presiden, Jokowi gencar melakukan pembangunan jalan tol.
Baca SelengkapnyaListyo turut mengimbau kepada para pemudik agar tidak memaksakan diri selama berkendara ke kampung halaman
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaKakorlantas Polri mengimbau kepada pemudik agar tidak terlalu lama beristirahat di rest area.
Baca SelengkapnyaKakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan memperkirakan akan ada peningkatan arus lalu lintas di jalur arteri setelah sistem one way diterapkan di jalan tol.
Baca SelengkapnyaAne mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi-antisipasi untuk tetap dapat melayani pengguna Commuter Line aman dan lancar pada hari ini.
Baca Selengkapnya