Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah 2019, Mengapa Anies Baswedan Masih 'Jomblo' Pimpin Jakarta?

Sudah 2019, Mengapa Anies Baswedan Masih 'Jomblo' Pimpin Jakarta? Calon wakil Anies Baswedan. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Sudah lima bulan lebih kursi wakil gubernur DKI Jakarta kosong. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih seorang diri dalam memimpin ibu kota. Tahun sudah berganti, memasukin awal tahun 2019 posisi wagub DKI masih kosong.

Kursi wagub DKI kosong setelah Sandiaga Uno memilih menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Sampai detik ini proses mencari pendamping Anies masih berlangsung. Gerindra dan PKS sebagai partai pengusung Anies-Sandi belum menemukan kata sepakat siapa yang akan diajukan ke DPRD DKI Jakarta.

Untuk mencari dua nama yang akan diajukan ke DPRD DKI Jakarta, Gerindra dan PKS tengah melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap calon Wagub DKI Jakarta. Karena kursi wakil gubernur DKI adalah milik PKS, maka PKS mengajukan tiga nama kepada Partai Gerindra untuk mengikuti fit and proper test.

Orang lain juga bertanya?

Ketiganya adalah Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto, mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. Nantinya tiga nama itu akan dikerucutkan menjadi dua nama lewat uji kelayakan dan kepatutan. Baru nama-nama itu dibahas di DPRD DKI Jakarta.

"Nama kader PKS yang diajukan sebagai cawagub, Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, Abdurrahman Suhaimi," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo dihubungi di Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Untuk proses uji kelayakan dan kepatutan, PKS dan Gerindra sama-sama sudah menyiapkan tim yang berisi profesional dan politisi. PKS mengajukan dua nama tim uji kelayakan dan kepatutan. Ada nama Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Eko Prasodjo dan pengajar Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun.

Sedangkan tim dari Partai Gerindra mengajukan dua nama yakni Wakil Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra Syarif dan peneliti senior LIPI Siti Zuhro.

Ada Proses Penjaringan

Ketiga calon wakil gubernur DKI Jakarta yakni Ahmad Syaikhu, Agung Yulianto dan Abdurahman telah menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan pada 27 Januari 2018 di Hotel Aston, Jakarta Selatan. Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, dalam rangkaian fit and proper test yang digelar tertutup tersebut ketiga cawagub ditanyakan mengenai rencana kerjasama Pemprov DKI Jakarta.

"Ditanyakan oleh para panelis kepada kandidat yang didalami adalah bagaimana rencana kerja sama dengan Pemda penyangga," kata Syakir, Minggu (27/1).

Tak hanya itu, dia menyebut tim panelis juga mempertanyakan lebih dalam mengenai rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta dan beberapa kerjasama lainnya. Syakir menyatakan ketiganya dapat menjawab dengan baik. "Terkait dengan DPRD, kemudian juga support untuk pencapaian visi-misi gubernur seperti apa, dan isu-isu Jakarta," ujarnya.

Usai fit and proper test, Syakir menyebut ketiga cawagub akan melaksanakan focus group discussion (FGD) atau konsultasi publik bersama beberapa tokoh ternama. "Tanggal 3 Februari akan FGD. Siapa yang diundang adalah para tokoh dalam akseptabilitas publik," katanya.

Safari ke Fraksi-Fraksi DPRD

Sementara itu, Cawagub DKI Agung Yulianto, mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mulai bersilaturahmi dengan mengunjungi fraksi-fraksi di DPRD DKI. Ketiganya berkunjung ke Fraksi Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) pada 22 Januari 2018. Kemudian keesokan harinya, Rabu, 23 Januari ketiga cawagub tersebut mengunjungi Fraksi PDI Perjuangan.

"Ini baru dikenalin (cawagub). Pak Suhaimi kan kita berteman setiap hari bertemu, sifatnya silaturahim," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI.

Kemudian Selasa, 29 Januari 2019 ketiga cawagub tersebut mengunjungi Fraksi Golkar. Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Asraf Ali menyebut dengan bersilahturahmi dapat terjalin komunikasi dengan para anggota dewan.

Sementara Anies Baswedan berharap siapapun yang menjadi wakilnya tidak boleh membawa visi dan misi. Karena, dia menjelaskan, dirinya bersama Sandiaga telah mencantumkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) selama lima tahun saat masa kampanye.

"Ketika bertugas, tidak bawa agenda sendiri, tapi mengikuti agenda yang sudah ditetapkan oleh gubernur yang ada di RPJMD," tegas Anies Baswedan.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Cagub DKI Jakarta, PDIP Butuh Waktu untuk Komunikasi dengan Parpol Lain
Soal Cagub DKI Jakarta, PDIP Butuh Waktu untuk Komunikasi dengan Parpol Lain

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Lobi dengan PKB hingga Alasan Gagal Usung Anies di Pilkada Jakarta
PDIP Ungkap Lobi dengan PKB hingga Alasan Gagal Usung Anies di Pilkada Jakarta

Anies Baswedan sudah masuk ke dalam bursa calon gubernur Jakarta dari PDIP sejak bulan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan, Elektabilitas Tinggi Belum Jaminan Bisa Maju Pilkada Jakarta
Anies Baswedan, Elektabilitas Tinggi Belum Jaminan Bisa Maju Pilkada Jakarta

Kuasa partai merupakan kunci utama bagi kandidat yang bakal bertarung di Pilkada.

Baca Selengkapnya
PDIP: Insyaallah Jakarta Kami Punya Calon
PDIP: Insyaallah Jakarta Kami Punya Calon

PDIP tengah menggodok sosok yang akan diusung di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Cari Pendamping Anies di Pilkada Jakarta, Sohibul Iman Belum Masuk Daftar
PKB Cari Pendamping Anies di Pilkada Jakarta, Sohibul Iman Belum Masuk Daftar

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan Anies Baswedan masih menduduki posisi terkuat untuk diusung untuk maju Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
NasDem Usung Anies di Pilkada Jakarta, PKB: Kami Belum Memutuskan
NasDem Usung Anies di Pilkada Jakarta, PKB: Kami Belum Memutuskan

DPP PKB belum memutuskan karena masih ingin menjajaki dengan PDIP.

Baca Selengkapnya
PDIP Masih Upayakan Anies Dapat Tiket Pilgub DKI Jakarta
PDIP Masih Upayakan Anies Dapat Tiket Pilgub DKI Jakarta

PDIP dan Anies harus mencari rekan partai koalisi karena partai berlambang banteng itu tidak dapat mengusung pasangan calon secara tunggal.

Baca Selengkapnya
Sederet Alasan PKB Belum Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Sederet Alasan PKB Belum Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda mengungkapkan alasan DPP belum menentukan sikap mengusung Anies.

Baca Selengkapnya
Tak Punya Teman Koalisi, Kini PDIP Jodohkan Anies dan Hendi di Pilkada Jakarta
Tak Punya Teman Koalisi, Kini PDIP Jodohkan Anies dan Hendi di Pilkada Jakarta

PDI Perjuangan saat ini sedang mencari rekan koalisi untuk sama-sama mengusung Anies pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Baca Selengkapnya
PKB Akui Koalisi Pengusung Anies Baswedan Belum Paten
PKB Akui Koalisi Pengusung Anies Baswedan Belum Paten

NasDem, PKS dan PKB mengusung Anies, namun belum ada rumusan untuk pembahasam ketingkat selanjutnya.

Baca Selengkapnya
PDIP Masih Hitung-Hitungan Dukung Anies di Pilgub Jakarta 2024
PDIP Masih Hitung-Hitungan Dukung Anies di Pilgub Jakarta 2024

PDIP mempertimbangkan sosok Anies untuk maju di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya
PDIP Masih Kaji Nama Anies untuk Pilkada Jakarta
PDIP Masih Kaji Nama Anies untuk Pilkada Jakarta

Basarah menyebut, sisa waktu tahapan pilkada serentak juga masih cukup lama.

Baca Selengkapnya