Sumarsono sebut kebakaran kapal KM Zahro dalam tahap investigasi

Merdeka.com - Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, pemerintah tengah fokus melakukan investigasi terhadap manajemen KM Zahro. Mulai dari penjualan tiket, perizinan, kapasitas kapal dan lainnya.

"Sedang dilakukan investigasi manajemen sekitar pelabuhan, tiket, perizinan, kapasitas (kapal), prosedur yang dilakukan KNKT dan kepolisian. (Untuk) Pencarian korban dilakukan tim SAT kita," kata Sumarsono di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/1).

Pria yang akrab disapa Soni, ini menyebut penyelamatan terhadap korban selamat dan terus dilakukan. Begitu juga dengan korban meninggal dan masih dalam tahap identifikasi identitsnya.

"Memperjelas status 20 kantong mayat yang ditemukan ini lebih penting. Termasuk dari rumah sakit yang terima rujukan dari Atmajaya itu jadi prioritas," sambung Soni.

Sementara itu terkait adanya kabar kapal yang mengankut penumpang lebih dari kapasitasnya dikatakamn Soni tidak benar. Sebab manifest 100 yang dilaporkan kapasitas 285, sementara jumlah penumpang di bawah angka tersebut.

"Sementara bukan karena over kapasitas. Kita tidak mau mengambil spekulasi. Termasuk listrik konsleting sedang kita percayakan ke tim," jelas Soni.

"Kalau Manifest 100 penumpunang lebih itu ada miss (ketidakcocokan). Miss ini yang sedang kita dalami. Ada 2 tim di sana. Kita tunggu kesimpulan akhir dari tim," sambung Soni.

Soni menuturkan ada data manifest yang didapat hanya 100 penumpang sementara jumlah yang ditemukan adalah 248 penumpang. Ini yang sedang dipertanyakan mengapa 148 penumpang ini tidak terdaftar dalah manifest yang didapatkan.

"Ini sedang kita kordinasikan, kenapa bisa mis apakah ada yang bermain. Kalau ditemukan ada pelanggaran maka kira akan serahkan ke Polda Metro Jaya untuk segera ditindak lanjuti," kata Soni.

Soni juga mengatakan untuk menuju Pulau Tidung di Kepulauan Seribu ada beberapa cara yang bisa ditempuh wisatawan. Mulai dari ikut jasa tour travel atau perjalanan pribadi dengan membeli tiket untuk sekali perjalanan Rp 79.000.

"Tapi kita temukan juga ada yang menjual tiket seharga Rp 50 ribu, ini yang sedang kaki selidiki apakah resmi atau tidak," ucap Soni. (mdk/ang)