Survei CSIS: 63,6 Persen Gen Z di Jakarta Tak Percaya Kemanjuran Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Center for Strategic and International Studies (CSIS) membuat survei mengenai persepsi terhadap Vaksin Covid-19. Survei dilakukan untuk Provinsi DKI Jakarta dan Yogyakarta.
Di Ibu Kota, tingkat percaya Gen Z berusia 17-22 tahun terhadap kemanjuran vaksin berada paling rendah sebanyak 36,4 persen. Sementara, tingkat ketidakpercayaan Gen Z terhadap vaksin sebanyak 63,6 persen.
Sedangkan, yang paling percaya kemanjuran vaksin ialah generasi Boomers berusia 55-73 tahun sebanyak 73,2 persen. Yang tidak percaya vaksin hanya 25,8 persen.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
Kemudian, ada generasi Milennial berusia usia 22-38 tahun yang percaya dengan kemanjuran vaksin sebanyak 46,9 persen. Yang tidak percaya dengan kemanjuran vaksin 53,1 persen.
Sementara, Gen X berusia 39-54 tahun yang percaya kemanjuran vaksin berjumlah 53,6 persen. Yang tidak percaya sebanyak 43,2 persen.
Sementara, di Yogyakarta, tingkat percaya Gen Z berusia 17-22 terhadap kemanjuran vaksin juga paling rendah sebanyak 44,4 persen. Tingkat ketidakpercayaan mereka terhadap vaksin setinggi 55,6 persen.
Sedangkan, yang paling percaya kemanjuran vaksin di Yogyakarta ialah generasi Boomers berusia 55-73 tahun sebanyak 75,7 persen. Yang tidak percaya hanya 21,6 persen.
Untuk Gen X berusia 39-54 tahun berusia yang percaya kemanjuran vaksin berjumlah 58,7 persen. Tidak percaya 38,4 persen.
Sementara, generasi Milennial berusia usia 22-38 tahun yang percaya dengan kemanjuran vaksin sebanyak 53,8 persen. Tidak percaya 45,7 persen.
"Kepercayaan responden di Jakarta terhadap kemanjuran vaksin lebih rendah daripada responden yang berada di Yogyakarta. Dari sisi usia, ketidakpercayaan pada kemanjuran vaksin lebih tinggi pada Gen Z usia 17-22 tahun dibandingkan kelompok usia lainnya," kata Peneliti CSIS Noory Okthariza, Kamis (18/2).
"Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kepercayaan pada penyebaran Covid-19 dengan kepercayaan terhadap vaksin dan bersedia untuk divaksin," ucapnya.
Adapun, Survei CSIS dilakukan pada 13-18 Januari 2021. Total sampel sebesar 800 dan pada setiap provinsi dipilih secara acak 400 orang sampel.
Penarikan sampel dilakukan secara acak menggunakan sistem multistage random sampling. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk di dua provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang telah berusia 17 tahun ke atas dan sudah menikah ketika survei dilakukan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Poltracking Indonesia merilis sebaran pemilih dari segi usia terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari kelompok umur, tingkat kepuasan anak muda usia 21 tahun lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking memetakan suara responden di Pilgub Jawa Tengah 2024 berdasarkan kategori usia.
Baca SelengkapnyaLembaga ASI menyatakan populasi survei ini ialah Gen Z (penduduk usia 17-23 tahun).
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaCalon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca Selengkapnya