Survei PDB: Publik tak puas dengan penanganan macet ala Jokowi
Merdeka.com - Sudah satu tahun lebih Joko Widodo menduduki kursi orang nomor satu dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai orang nomor dua di DKI Jakarta. Sejumlah pro kontra pun bergulir saat masa pemerintahan yang dipimpin keduanya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) dan Paramadina Public Policy Institute (PPPI) terkait 'Kinerja Pemrov DKI Jakarta dan Masa Depan Jakarta' mencatat sebanyak 61,5 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi-Ahok dalam hal kemacetan.
"Poling ini dilakukan pada 11 hingga 13 Oktober 2013 lalu dengan jumlah responden sebanyak 500 orang," ujar Chairman PDB, Didik J. Rachbini saat diskusi di Pascasarjana Paramadina/PGS, the Energy Tower lt 22 komplek SCBD, Jakarta, Jumat (29/11).
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Bagaimana Jakarta meningkatkan kenyamanan warganya? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
Didik menjelaskan, selain kemacetan terlihat masyarakat juga tidak puas dengan kinerja Jokowi Ahok dalam penanganan moda transportasi. "Sebanyak 50,8 persen respon yang tidak puas terhadap penanganan masalah angkutan umum," tuturnya.
"Untuk penanggulangan masalah banjir, 38,5 persen masyarakat yang tidak puas," tambahnya.
Didik menambahkan, berdasarkan hasil poling, tiga permasalahan utama tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Jokowi-Ahok setelah satu tahun menjabat.
"Karena setelah setahun ini belum ada tanda-tanda yang relatif besar permasalahan itu bisa diselesaikan," ujarnya.
Kendati demikian, permasalahan yang dihadapi ibu kota bukanlah semata-mata hanya menjadi tanggung jawab Jokowi dan Ahok. "Ini tanggung jawab Jokowi dan yang lain," tandasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca Selengkapnya48,60 persen warga Jakarta yang menilai perkembangan Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi sama saja.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKondisi ini berakibat pada mengepulnya polusi di langit ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menilai tingginya kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo tidak relevan dengan agenda perubahan.
Baca SelengkapnyaHasil survei menjelaskan 76,5 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya