Tahu akan digusur, warga Bidara Cina larang petugas saat mendata
Merdeka.com - Usai wilayah Kampung Pulo, kawasan Bukit Duri dan Bidara Cina akan jadi sasaran penggusuran selanjutnya oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebab, kawasan Bidara Cina ikut terkena imbas dari normalisasi Sungai Ciliwung yang bakal dibuatkan sodetan kali.
Namun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, untuk melakukan penggusuran di kawasan itu masih sulit. Sebab warga masih terus melakukan penolakan hingga menghambat proses pendataan.
"Kami akan atur waktu relokasinya. Dia juga melarang kami mengukur, bagaimana mau ambil data untuk sodetan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/8).
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa jalan tol di Indonesia terus dibangun? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terus gencar membangun infrastruktur jalan tol untuk menekan biaya logistik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang mendukung normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan
Meski demikian, Ahok berkeras untuk tetap menggusur warga Bidara Cina, karena proyek normalisasi sungai harus terus berjalan. Dirinya tak akan pandang bulu.
Dia pun menegaskan tak akan membayar ganti rugi kepada warga yang menempati tanah negara, kecuali pada mereka yang memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM). Selanjutnya, mereka hanya akan diberi unit rusun sebagai kompensasi dari upaya relokasi tersebut.
"Kalau memang mereka tidak mau direlokasi, kami akan paksa. Tidak ada pilihan karena sodetan harus jalan," ujar Ahok.
"Kalau menduduki tanah negara, dasar saya bayar itu apa? Kalau yang ada SHM kami bayar. Itu semua kami mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012," pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 2/2012, di situ mengatur tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, yang menyebutkan bahwa pihak yang berhak menerima ganti rugi sesuai insentif perpajakan, adalah mereka yang memiliki tanah dengan sertifikat. Namun, jika menduduki tanah negara, maka akan diganti dengan tanah dan/atau bangunan, atau direlokasi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaPada Minggu (26/5) satu unit minibus berwarna merah terperosok di sekitar bahu jalan nasional Lembah Anai.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaViral Cekcok Warga dan Anggota TNI di Bendungan BKB Semarang, Ini Penjelasan Kapendam
Baca SelengkapnyaAncaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca Selengkapnya