Tak betah tinggal di rusun, ratusan warga bangun tenda di Pasar Ikan
Merdeka.com - Ratusan warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi korban penggusuran beberapa waktu lalu kembali menduduki lokasi. Mereka mendirikan sejumlah tenda serta gubuk dengan dibantu beberapa relawan.
Meski mendiami hunian yang seadanya, tak nampak raut kesedihan dari warga. Menurut mereka, selama masih bisa mendiami daerah Pasar Ikan sudah cukup. Pasalnya, lokasi tersebut sudah ditinggali sejak puluhan tahun lalu dan aktivitas masyarakat mayoritas ada di sana.
Saat merdeka.com mendatangi lokasi terlihat tawa ceria sekumpulan warga Pasar Ikan tengah asyik bermain kartu di sebuah gubuk yang di bangun dua hari lalu.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Di mana bantuan diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Apa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat? Berikut beberapa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat, antara lain: Pentingnya Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat Kepedulian terhadap lingkungan harus ditunjukkan setiap orang.
-
Siapa yang dibantu JKN? Di atas dipan, lelaki tua itu duduk dengan mata bersinar dan senyum lebar yang menyingkap keriput di wajahnya.
-
Bantuan apa yang diberikan? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma serahkan santunan kepada para korban banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Durian Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
"Nah, kalah.. Udah di tolongin malah kalah," seru para pria paruh baya tersebut.
Salah satu warga, Dahuri (36) mengungkapkan gubuk yang dibangun ini atas inisiatif para warga. Warga membangun kembali gubuk-gubuk yang berada di kawasan Pasar Ikan (Akuarium).
"Bikinnya, udah dua hari lalu mbak, belum ada seminggu. Kita bangun dari uang sendiri," tutur Dahuri, Kamis (12/5).
Beberapa hari ini para warga yang tinggal di perahu sebagian telah berpindah ke tenda-tenda yang disediakan oleh para relawan.
"Ini ada tujuh tenda yang udah di bangun, rencana mau ada tambahan lagi. Warga yang tinggal di rusun juga pada pindah ke tenda, nggak betah mungkin kali ya. Warga yang tinggal di perahu sebagian sudah pindah ke tenda juga, ada yang bangun gubuk juga," terangnya.
Ia juga mengaku bahwa selama ini para warga apabila MCK pergi ke kampung sebelah, yakni kampung Luar Batang.
"Kalau kita MCK di Luar Batang situ mbak, tapi ada yang di bangun juga di dalem sono deket tenda-tenda itu. Alhamdulillah ada relawan-relawan yang bantu kita buat kebutuhan hidup sehari-hari," tutupnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, melayangkan Surat Peringatan pertama (SP 1) untuk warga Pasar Ikan RW 04 Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/3).
Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Wahyu Haryadi menuturkan bahwa pihaknya bersama tiga pilar yakni Polsek Penjaringan dan Komando Dandim (Kodim) 0502/JU untuk melakukan surat penyebaran SP1 kepada warga Pasar Ikan.
"Kita sampaikan ke-empat lokasi, yakni RT 01, RT 02, dan RT 11 yang termasuk dalam RW 04 Kelurahan Penjaringan," ucap Wahyu beberapa waktu lalu.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan telah menyiapkan sejumlah hunian di Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek, dan Rusun Kapuk Muara untuk warga Pasar Ikan yang terkena dampak revitalisasi. Terdapat 4.929 jiwa atau 1.728 kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan RW 04 Pasar Ikan. Dan terdapat 893 bangunan yang bakal digusur, yakni 347 unit berupa kios, 225 hunian di RT 01, 58 hunian di RT 02, 168 hunian di RT 11, dan 95 hunian di RT 12. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBegini momen kehangatan para pengungsi Gaza sewaktu sahur bersama di tenda darurat.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka membangun tenda darurat tersebut karena wilayah pemukiman mereka kerap dilanda banjir hingga ketinggian 1,5 meter.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 hangus terbakar dan 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran di Penjaringan.
Baca SelengkapnyaPengungsi ditertibkan itu tinggal di tenda yang dikhawatirkan membahayakan diri mereka, menimbulkan penyakit, dan mengganggu ketertiban.
Baca Selengkapnya