Tak bisa hadir, Djarot diwakili istri tahlilan di rumah nenek Hindun
Merdeka.com - Istri Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Heppy Farida menghadiri tahlilan di kediaman nenek Hindun kawasan Karet Karya 2, Karet Setiabudi, Jakarta Selatan. Heppy datang memakai pakaian merah dan kerudung hitam motif bunga sekira pukul 19.50 WIB.
Farida mengatakan, kedatangannya mewakili suaminya Djarot yang berhalangan hadir karena ada agenda lain. Farida mengaku datang ke rumah nenek Hindun untuk takziah untuk ikut memberikan doa.
"Saya mau takziah karena bapak malam ini ada acara di tempat lain, sehingga saya mewakili bapak dan keluarga, ingin takziah juga berdoa buat almarhum," kata Farida kepada wartawan.
-
Siapa yang datang melayat ke rumah duka? Nisya datang melayat ke rumah duka pada Senin (11/12) siang.
-
Siapa yang meminta izin tidak hadir? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
-
Siapa yang datang ke takziah? Yang datang di malam itu adalah orang-orang sholeh, teman-teman pengajiannya. Bahkan suaminya memotivasi anak-anak yang ditinggalkan untuk terus berada di jalur kebaikan,' ungkapnya.
-
Siapa yang meninggal dalam undangan tahlil? Dengan mengharap Ridlo dan Rahmat Allah SWT, kami mengharap kehadiran Bapak /Saudara untuk memberikan do’a pada acara seratus hari meninggalnya :Almh. Ratno Susilo
-
Siapa yang menemani Fattah? Aku sebenernya datang kesini sama sepupu, trus aku juga yang urus tiketnya. Kita beli tiketnya pas lagi ramean di war, untungnya akhirnya kebagian juga. Awalnya kita ramean, tapi akhirnya pisah juga. Gue sama sepupuku disini, dan dia sama sepupu-sepupunya.
-
Siapa yang menghadang rombongan jenazah? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
Heppy mengatakan, meski tak bisa hadir suaminya menitipkan salam kepada keluarga almarhum nenek Hindun. Dia pun berharap keluarga ikhlas setelah kepergian nenek Hindun.
"Ya hanya takziah sama berdoa. Kalau takziah kan kita menghibur ya kita ingin Keluarga yang ditinggalkan ikhlas.Bapak kirim salam karena bapak," pungkasnya.
Sebelumnya, jenazah nenek bernama Hindun binti Raisman (78), warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, disalatkan di kediamannya. Awalnya keluarga ingin jenazah disalatkan di Musala Mu'minuun.
"Kata pak ustaznya, percuma enggak ada orang di sini," ujar anak pertama nenek Hindun, Sudarsih menirukan pernyataan Neneng, Jumat (10/3). Neneng merupakan anak bungsu Hindun yang minta izin ke ustaz musala tersebut.
Neneng, imbuh Sudarsih, merasa ada yang janggal atas penolakan tersebut. Sebab, keluarga mereka sebelumnya tak pernah ditolak ketika ingin mensalatkan jenazah di musala tersebut. Hindun meninggal Selasa (7/3) siang lalu.
Menurut Sudarsih, keluarga menduga penolakan tersebut merupakan buntut dari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada putaran pertama lalu. Saat itu, Hindun yang tidak bisa berjalan disambangi oleh petugas TPS, beberapa saksi dan KPPS.
Saat itu Hindun menggunakan hak suaranya di rumah. Dia memilih pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat.
"Waktu pas pencoblosan petugas TPS kan datang tuh, kan ibu (Hindun) dapat hak suara memilih. Nah di situ dikasih kertas (surat suara), dibuka di situ terus kelihatan ibu coblos Ahok," cerita Sudarsih.
Ustaz Ahmad Syafii, pengurus jenazah RT setempat menjelaskan duduk perkara kejadiannya. Syafii mengatakan jenazah Hindun tetap disalatkan meski dilakukan di rumah. Alasannya saat itu tidak ada orang yang menggotong jenazah Hindun ke musala.
Kondisi cuaca yang hujan menjadi salah satu faktor kurangnya orang untuk membawa jenazah nenek Hindun ke musala. Dia juga menegaskan adanya kabar jenazah tidak disalatkan karena pendukung Ahok- Djarot adalah tidak benar.
"Masya Allah, jahat benar. Siapa bilang kayak gitu? Perkaranya itu bukan karena milih Ahok. Bukan enggak disalatin, saya yang ngimami, saya yang bantu talqinkan 24 jam sebelum nenek (Hindun) meninggal," kata Syafii.
Jenazah Nenek Hindun kemudian dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibunda Jeje Govinda, Farida Budyarti dimakamkan di TPU Cipinang Hanafi, Jakarta Timur hari ini.
Baca SelengkapnyaNagita Slavina datang bersama asistennya, Merry dan sahabat Wanda Hara.
Baca SelengkapnyaKabaharkam Polri Komjen Fadil Imran menyapa seorang ibu-ibu asal Sukabumi yang menantikan kedatangannya di kampungnya.
Baca SelengkapnyaNisya Ahmad mengungkapkan jika sang adik, Syahnaz tidak bisa ikut pulang ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Pacitan ini ditinggal istrinya meninggal dunia saat dirinya tengah menjalankan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaFdil Jaidi Influencer berusia 30 tahun tersebut menjalani rukun Islam bersama keluarganya
Baca SelengkapnyaAnis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDengan tegar, Endang bersama beberapa petugas haji mengantarkan Popon menuju peristirahatan terakhirnya.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita sedih seorang wanita ditinggal wafat sang ayah tepat di hari wisudanya.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyempatkan berziarah dan memanjatkan doa di pusaran makam KH Abdul Aziz Mashuri.
Baca SelengkapnyaJokowi mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad bersama adik iparnya, Ritchie Ismail atau Jeje Govinda berkeliling Bandung.
Baca Selengkapnya