Tak kebagian unit, warga Sunter tidur di emperan Rusun Komarudin
Merdeka.com - Sebanyak 3 Kepala Keluarga korban penggusuran bantaran Kali Sentiong di kawasan Waduk Sunter, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, selama sepekan ini tidur di emperan Rusun Komarudin, Cakung, Jakarta Timur lantaran tidak mendapat unit rusun sejak Kamis (20/2) lalu.
Tiga kepala keluarga yang terdiri dari 23 jiwa itu pun mengaku geram, atas sikap pihak pengelola rusun yang tega menelantarkan mereka dengan alasan belum menerima surat kepindahan dari pihak kecamatan.
"Kemarin waktu diajak pindah katanya Kamis sudah disiapkan rusun, namun nyatanya sampai sekarang kami telantar," kata Onni (50) seorang wanita yang memiliki enam anak, Rabu (26/2).
-
Kapan warga Jakarta bisa mendapatkan rumah setelah kebakaran Kramat Kwintang? Namun saat itu, kebijakan ini sempat menjadi permasalahan karena rumah yang dijanjikan bersamaan dengan program tersebut tidak bisa didapat dalam waktu singkat. Perlu sekitar 10 sampai 15 tahun sampai peserta pajak mendapatkan kembali tempat tinggal di lokasi tersebut.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Bagaimana DKI Jakarta membuat program Kelurahan Sadar Hukum? 'Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,' tambahnya.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
-
Kapan pelipatan surat suara DPRD DKI dimulai? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
Onni mengatakan, saat masih tinggal di Sunter, dia sudah didaftar dan dijanjikan oleh pihak kecamatan dan kelurahan untuk mendapatkan unit di Rusun Komarudin. Karena itulah, dia bersama warga lain bersedia direlokasi.
"Tapi ternyata kami malah ditelantarkan di sini. Kalau memang belum siap seharusnya jangan buru-buru direlokasi. Malah kita di oper-oper kaya bola," ujarnya kesal.
Sementara itu sang Suami Hokop (55) mengatakan, akibat menginap di ruang terbuka selama berhari-hari fisiknya mulai melemah dan mulai mengalami sakit. Bahkan anak-anak mereka tak lagi bisa melanjutkan sekolahnya dalam sepekan ini karena jaraknya jauh dan tak ada uang untuk ongkosnya.
"Gimana mau sekolah, buat makan saja kami kesulitan karena saya sudah tidak narik Metromini lagi semenjak pindah ke sini," ungkapnya.
Pantauan merdeka.com, halaman rusun seluas 1x2 meter digunakan keluarga Hokop untuk tinggal sementara dengan menggunakan alas tikar. Perabotan warga pun terlihat menumpuk di sejumlah tempat seperti lemari, televisi, pakaian, dan lainnya.
"Bayangkan saja kalau malam terus hujan. Apa kami bisa tidur nyenyak," ucap Hokop, dengan nada meninggi. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaMereka menghuni tanpa izin dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola kampung susun itu.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaSejak ditinggal para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut menjadi sasaran penjarahan.
Baca SelengkapnyaAnies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Baca SelengkapnyaSelain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.
Baca Selengkapnya"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Baca SelengkapnyaJoko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.
Baca Selengkapnya