Tak lagi contek Singapura, Ahok ingin percepat ERP sistem gantry
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya ingin segera menerapkan jalan berbayar berbasis elektronik atau electronic road pricing (ERP). Sistem ini diyakini memiliki keunggulan dan memudahkan proses pembayaran dengan tarif yang berbeda-beda sesuai kondisi kemacetan lalu lintas.
Namun demikian, Ahok mengaku ada perubahan penerapan teknologi untuk menerapkan pengendalian kendaraan ini. Menurut Ahok, awalnya ERP akan menggunakan satelit seperti yang tengah dikembangkan di Singapura tetapi setelah dievaluasi diubah dengan sistem titik kontrol atau gantry.
"ERP yang jelas mau kami percepat, pakai yang sistem gantry (titik kontrol). Kan ada teknologi baru pakai satelit. Tapi mungkin Singapura mau implementasi 2018, kalau tunggu dia implementasi, masa ketunda lagi bisa 2019. Kalau gitu kami pasang dulu sistem yang ada," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/6).
-
Kenapa ERP di Jakarta terhambat? 'ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders,' kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
-
Kenapa Kapolri minta jajaran di Bali siapkan sistem delaying di Gilimanuk? Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajaran di Bali untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk, demi meminimalisir potensi antrean di area tersebut.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana robot itu mengendalikan gerakannya? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
Dia mengungkapkan, cara kerja sistem ini adalah setiap kendaraan yang melewati titik kontrol atau gantry secara otomatis akan dikenai biaya. Ujicoba sistem ini telah dilakukan sejak tahun 2014 lalu.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengharapkan, penerapan sistem ini dapat segera dilakukan sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Karena untuk tahap awal setidaknya ada dua gerbang yang sudah dibangun, Jalan Sudirman oleh Kaphs dan di Jalan Rasuna Said oleh Q-free.
"Mudah-mudahan Asean Games sudah siap. Kalau ERP jalan dan penghasilan baik, kami bisa subsidi silang. Hampir enggak bayar bus semua di Jakarta. Itu namanya mengadministrasi keadilan," jelas Ahok.
"Yang dari ERP disubsidi ke bus adil kan. Jadi orang Jakarta kalau naik bus betul-betul kamu rasain semurah mungkin," tutupnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti yang diketahui bahwa teknologi berkembang begitu pesat sehingga memaksa berbagai sektor untuk cepat beradaptasi.
Baca SelengkapnyaJalan berbayar atau EFP sejatinya telah dirancang beberapa tahun lalu, namun belum juga diterapkan.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaImplementasi ditandai dengan diserahkannya 12 sertifikat tanah elektronik.
Baca SelengkapnyaAndika ingin memastikan pelayanan publik level provinsi hingga desa memahami betul nilai integritas sesuai dengan kriteria KPK.
Baca SelengkapnyaGanjar memantau bangunan yang sudah berdiri di IKN. Salah satu yang dikunjunginya adalah Rumah Teknologi Nusantara.
Baca SelengkapnyaHadirnya GovTech nantinya akan meningkatkan e-Government Development Index (EGDI).
Baca Selengkapnya