'Tak mungkin ribuan karangan bunga untuk Ahok digarap satu toko'
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir linimasa dipenuhi beragam spekulasi terkait banyaknya karangan bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Ada yang mempertanyakan kabar asal muasal karangan bunga yang disebut dipesan satu orang dan dikerjakan satu toko bunga. Salah satu toko bunga yang mendapatkan sorotan adalah Lucky Florist di Jalan Petojo Barat, Cideng, Jakarta Pusat. Alasannya toko ini menerima paling banyak pesanan karangan bunga untuk Ahok-Djarot.
Merdeka.com mencoba menguji kemungkinan satu toko mengerjakan ratusan bahkan ribuan karangan bunga dalam waktu singkat. Pemilik Cantiq Florist, Puput (36) mengaku mengetahui kondisi toko Lucky Florist. karena itu dia menilai tidak mungkin mereka mampu mengerjakan ratusan karangan bunga dalam hitungan beberapa hari. Sebab, membuat karangan bunga tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Puput menjelaskan, untuk membuat satu karangan bunga berukuran kecil atau 1x2 meter, membutuhkan tenaga setidaknya dua orang. Jika ingin mempercepat proses pengerjaan, bisa dilakukan dengan tiga orang.
-
Siapa yang mengirim karangan bunga ke KPK? “Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada,“ kata Firli di CIlangkap.
-
Apa yang dilakukan AKM Garden untuk mengenalkan anggrek? Keluarga ini kompak memasyarakatkan anggrek, agar keindahannya bisa turut dinikmati semua kalangan.
-
Kenapa AKM Garden fokus di pasar bunga anggrek Muntilan? Seiring waktu berjalan, peluang anggrek di Jawa Tengah khususnya Muntilan terlihat besar. Prospek ini berangkat dari masih banyaknya bunga anggrek yang didatangkan dari wilayah Jawa Barat. Padahal, bunga ini bisa dibudidayakan secara mandiri. Dari sana kemudian mengilhami Fathoni untuk lebih getol menyemai hingga membudidayakan anggrek secara lokal.'Jadi kalau pengusaha anggrek masih ambil dari luar, padahal di sini bisa. Jadi kami ada peluang untuk mengambil pasar itu, dengan harga yang terjangkau,' katanya.
-
Siapa taruna Akpol pembawa bunga? Ternyata, dua Taruna tersebut ialah Khalifah Nasif sekaligus Fabiola Umaida.
-
Siapa yang membantu AKM Garden dalam budidaya anggrek? Dalam mengembangkan usaha dan edukasinya, AKM Garden juga dibantu oleh pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Bagaimana cara Adib mengolah bunga? Selain memakannya langsung, Adib juga mengolah aneka bunga menjadi minuman herbal.
"Kalau dua orang yang garap, satu papan biasanya bis selesai tiga jam. Kalau dikerjain tiga orang bisa satu setengah jam sampai dua jam. Jadi bayangin kalau Lucky Florist nerima seribu pesanan. Berapa ratus jam garapnya," katanya kepada merdeka.com di tokonya di Jalan Cikini Kramat, Pasar Kembang, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
Lamanya waktu penggarapan dikarenakan beragamnya tulisan ucapan selamat dari satu pemesan karangan bunga dengan lainnya. Harus ada satu orang yang khusus mengerjakan tulisan untuk satu karangan bunga.
"Tulisannya beda-beda masalahnya itu yang dikirim ke Balai Kota, kalau misalnya ucapan 'Turut Berbela Sungkawa' atau 'Selamat Berbahagia' mungkin kita punya stok. Nah kalau satu pesenan sama pesanan lainnya beda tulisan ya harus bikin dulu, jadi enggak bisa deh bakalan jadi itu 1.000 pesenan di satu florist (toko bunga)," tegasnya.
Perempuan berhijab ini tidak memungkiri kemungkinan pesanan diterima oleh satu florist dalam jumlah besar. Tetapi dalam pengerjaannya tidak mungkin semuanya dikerjakan sendiri, melainkan disub-kontrakkan kepada toko bunga lainnya.
"Misalnya kalau emang dia (Lucky Florist) bisa hargai Rp 1,2 juta dari pembeli. Dia lemparnya Rp 800 ribu. Jadi dia untung Rp 300-400 ribu. Jadi dia gak perlu repot apalagi kotor-kotor buat bikin karangan bunga, dah untung," terangnya.
Toko bunganya yang dikelola Puput menerapkan pola semacam itu jika mendapatkan pesanan dari luar daerah. Salah satunya adalah karangan bunga yang ditujukan kepada Basuki-Djarot dari Surabaya. Dia mendapatkan pesanan tersebut dari salah satu toko bunga di kota yang dipimpin Trirismawati Maharani.
"Saya dari Koala Florist lemparan dari Surabaya. Dia jual Rp 750.000, tapi mereka bayar ke saya Rp 600.000. Kan udah lumayan Rp 150.000 enggak ngapa-ngapain," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaPinang ini dijual dan akan digunakan dalam acara perayaan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggalek tak mau ucapan selamat HUT ke-829 Trenggalek berupa karangan bunga dengan sterofoam. Gantinya, ia minta tanaman hidup.
Baca SelengkapnyaTaman bunga Amarilis ini milik Pak Sukadi yang berada di Dusun Ngasemayu, Desa Salam, Patuk, Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca Selengkapnya