Tak tahu ada tawuran pelajar, Ahok ancam cabut KJP dan dikeluarkan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum mengetahui adanya tawuran antar siswa di Pasar Rebo yang terjadi pertengahan Februari 2017. Tawuran yang melibatkan gabungan SMK Adi Luhur melawan SMK Budi Murni dan SMK Bunda Kandung menewaskan satu siswa.
"Saya enggak tahu," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/3).
Basuki atau akrab disapa Ahok ini menegaskan, pihaknya telah menetapkan sanksi tegas bagi siswa yang nekat tawuran. Sanksi itu berupa pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP), tidak naik kelas hingga dikeluarkan dari sekolah bila siswa itu bersekolah di sekolah negeri.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
"Kalau tawuran dia bisa enggak naik kelas, bisa dikeluarkan, bisa cabut KJP, itu sudah ada protapnya," singkatnya.
Belum lepas dari ingatan kita, dalam debat terakhir Pilgub DKI, Ahok menyebut bahwa tawuran antar pelajar di DKI Jakarta semakin turun. Dia mengklaim, itu terjadi lantaran sanksi tegas yang diberikan terhadap pelaku kekerasan di sekolah.
"Sudah kami lakukan. Kalau kekerasan, bullying, dikeluarkan. Waktu itu banyak yang protes. Tapi nyatanya di Jakarta, berantem massal itu turun," ujar Ahok di Hotel Bidakara, Jumat (10/2).
Ahok menegaskan, ada dua sanksi tegas yang diberlakukan terhadap pelaku kekerasan terhadap anak. Pertama, dikeluarkan dari sekolah. Kedua, tidak naik kelas.
"Kami terapkan di Jakarta. Kalau nekat berantem, kami keluarkan atau tidak naik kelas. Dua rencana. Hasilnya, yang berantem turun. kalau mau berantem lebih baik tinju saja. Biasanya anak-anak berubah dengan sanksi mendidik. Sebagai orang tua harus dilakukan. Kita orang tua bagi seluruh warga DKI."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaHeru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaHeru Budi menegaskan, pelajar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) bakal dicabut bila ketahuan tawuran dan merokok.
Baca SelengkapnyaHeru curhat ke AHY soal banyaknya beban selama menjabat sebagai Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaTerdapat larangan yang wajib dipatuhi oleh penerima KJP Plus, seperti larangan membawa senjata tajam dan terlibat tindakan asusila.
Baca SelengkapnyaPlt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp18,2 triliun sebagai social safety net.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berjanji menindak tegas para pelajar yang terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaHeru tak menampik memang diperlukan adanya perbaikan sistem zonasi
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta sejauh ini pihaknya belum menentukan sanksi bagi para pelajar yang ikut demo.
Baca Selengkapnya