Takut dibayangi wajah korban, jambret di Cempaka Putih datangi kantor polisi
Merdeka.com - Polsek Jagakarsa, kedatangan dua orang tidak dikenal, Minggu sore (8/7). Mereka datang sekitar jam 16.30 WIB langsung menemui petugas yang berjaga di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Belakangan diketahui salah seorang tamu di antaranya merupakan pelaku jambret yang sedang dicari-cari polisi. Dia adalah Sandi Haryanto.
Oleh petugas, Sandi lalu dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat. Tepat pukul 19.00 WIB diserahkan kepada Kanit Resmob Polres Jakarta Pusat.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang di dampingi oleh petugas keamanan dalam kunjungan nya? Dalam rangka berpamitan, ia mengunjungi sebuah SMA dengan pengawalan dari petugas keamanan yang selalu mendampinginya.
-
Gimana mereka ketemu? Di balik pernikahannya yang terkesan sangat mendadak itu, banyak netizen menduga keduanya menikah melalui jalur perjodohan. Namun, dugaan tersebut tidak dikonfirmasi oleh keduanya hingga 1 tahun usia pernikahannya.
Nama Sandi masuk sebagai salah seorang yang sedang diburu selama seminggu terakhir. Dia diduga pelaku yang menjambret Warsilah (37). Peristiwa itu terjadi pada Minggu 1 Juli 2018, di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih.
Warsilah (37), yang menjadi korban penjambretan pun, tewas saat hendak dalam perjalanan ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Arie Ardian mengatakan, pelaku merupakan pemain lama. Tercatat dia sudah delapan kali menjambret. Wilayahnya di Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.
"Dari delapan kali kejadian semua yang diambil handphone dan tas," kata Arie, Senin (9/7).
Terakhir kali, korban nya bernama Warsilah. Arie menjelaskan kronologinya. Saat itu, pelaku sedang mengitari ruas Jalan Cililitan hingga Rawasari. Di Rawasari, pelaku menemukan Warsilah Korban dibuntuti hingga ke Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
"Kejadian 1 Juli pukul 08.40 WIB. Di lokasi, dia menarik tas korban. Karena refleks menahan tasnya, korban terjatuh," ujar dia.
Arie Ardian menjelaskan, penyelidikan kasus ini melibatkan seluruh Unit Reskrim Polsek dan Polres Metro Jakarta Pusat. Selang berapa lama, tim gabungan lalu menemukan titik terang. Pelaku teridentifikasi.
"Kami cari alat bukti dan kami dapat menemukan CCTV. Dari sana kami berhasil mengantongi ciri-ciri dan identitas pelaku. Diketahui tinggal di Cakung, Jakarta Timur," ujar dia.
Petugas menyebar seluruh wilayah. Termasuk lokasi-lokasi yang diduga sering dikunjungi pelaku. Hasilnya nihil.
"Kami sampai melakukan penyebaran ke Bekasi, tempat para pelaku sering berkumpul. Tidak ketemu. Kami dapat informasi pelaku menyerahkan diri. Kami langsung jemput," ujar dia.
Akhirnya Menyerah
Sandi Haryanto, (27) membeberkan alasannya memilih menyerahkan diri ketimbang terus bersembunyi. Dia mengaku dihantui perasaan bersalah selama pelariannya.
Sandi menjelaskan, perasaan gelisah muncul sejak mengetahui korban yang dijambret meninggal dunia dari media online.
Perasaannya selama pelarian, ungkap Sandi, sangat tak karuan. Dia kerap terbayang wajah korban jambret di Cempaka Putih.
"Saya tujuh hari wara-wari di jalan. Saya bingung saya mau ke mana. Saya dibayang-bayangi wajah korban. Perasaan jadi takut dan gelisah," kata dia.
Dia mengatakan, selama tujuh kali menjambret, belum ada satu pun korbannya sampai meninggal dunia.
"Yang ini tewas karena terjatuh mempertahankan barangnya. Dan saya baru tahu korban tewas tiga hari setelahnya," ujar Sandi.
Sandi mengaku memutuskan menemui pamannya pada Minggu, 8 Juli 2018 untuk curhat dan meminta solusi.
"Saya cerita dengan sejujurnya kali ini saya punya masalah," terang dia.
Usai bercerita panjang. Sandi meminta diantar ke kantor polisi terdekat.
"Saya bilang, tolong antarkan saya ke kantor polisi terdekat karena saya punya masalah seperti ini. Akhirnya Beliau mau mengantarkan saya," kata Sandi.
Ibarat nasi sudah menjadi Bubur. Penyesalan Sandi pun tidak berarti. Kini dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Namun, Sandi berjanji akan menemui keluarga korban bila sudah menghirup udara bebas. "Saya mau minta maaf. Saya minta maaf sebesar-sebesarnya atas perbuatan saya. Saya menyesal dan mengaku salah," ucap dia.
Kasus ini, kata Sandi, akan dijadikan untuk memperbaiki diri. "Saya bertobat. Keluar dari penjara mau menjalani hidup dengan apa adanya. Saya tahu pasti banyak enggak nerima," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaDia memastikan akan tetap mengusut kejadian itu walaupun korban belum membuat laporan.
Baca SelengkapnyaSeorang Wanita menjadi korban penjambretan saat menunggu angkutan umum JakLingko di Halte Pasar Bersih, Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaKawanan penjambret bersenjata tajam yang sempat viral diringkus anggota Polsek Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaHeru berkoordinasi dengan petugas keamanan khusus Satpol PP dan Dishub DKI untuk lebih memperketat pengamanan.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaAksi kedua pelaku dipergoki sekuriti kompleks ruko New Castel Green Lake City, Kecamatan Cipondoh.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca Selengkapnya