Tanpa Ada Intervensi, Emisi di Jakarta Pada 2050 Bisa Meningkat 400 Persen
Merdeka.com - Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris menyampaikan emisi gas di Jakarta pada tahun 2050 bisa mencapai 400 persen jika tanpa adanya intervensi. Persentase tersebut merupakan perhitungan kasar dalam rentang 2010-2050.
"Kalau kita business as usual itu maka di 2050, perkiraan kita emisi itu bisa meningkat sebesar 400 persen, ini peningkatan dari 2010 sampai 2050," katanya dalam webinar tentang implementasi kawasan rendah emisi, Rabu (13/10).
Dia menjelaskan, munculnya angka 400 persen didasari catatan yang dimiliki Pemprov DKI bahwa pada tahun 2018 saja total emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 57,5 juta ton CO2e.
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Apa target PHE dalam menekan emisi? PHE terus berkomitmen untuk menekan emisi karbon antara lain melalui implementasi enam pilar dekarbonisasi perusahaan yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi emisi gas rumah kaca? Inovasi dan program transisi energi tersebut membawa Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 31 persen sejak tahun 2010 hingga 2022.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
Pemprov DKI, kata Afan, bergegas melakukan upaya penurunan emisi GRK di tahun yang sama, sebesar 26,5 persen. Namun diakui Afan, penurunan itu masih belum optimal untuk mencapai target DKI yang berharap, emisi dapat berkurang signifikan di 2050.
Agar upaya pengurangan emisi berjalan maksimal, Pemprov DKI melakukan upaya pengalihan pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna transportasi publik.
"Kita memang berusaha untuk menurunkan mengalihkan pengguna kendaraan pribadi itu beralih menjadi pengguna angkutan massal sebesar 60 persen di 2030 dan ini sudah kita tuangkan di dalam dokumen perencanaan tata ruang wilayah Provinsi DKI Jakarta atau kita kenal Perda Nomor 1 Tahun 2012," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan razia uji emisi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia dan Tidak Sehat
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menerapkan sistem WFH bagi 50 persen ASN sejak 21 Agustus 2023 demi mengurangi polusi udara.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaHal itu tercatat pada situs pemantau kualitas udara IQAir
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.
Baca SelengkapnyaKualitas udara Jakarta berada pada titik terburuk dan mengancam kesehatan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaJakarta ada diposisi ke-4 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia
Baca Selengkapnya