Taufik ingatkan Ahok tak perlu sandiwara soal pemeriksaan BPK
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama protes lantaran Badan Pemeriksaan Keuangan (KPK) tak merekam pemeriksaan terhadapnya yang dilakukan selama lebih dari 9 jam. Pria disapa Ahok ingin pemeriksaannya terbuka dan bisa diakses masyarakat.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik meminta Ahok mengikuti aturan main BPK saat menjalani pemeriksaan audit kasus RS Sumber Waras. Ahok juga diminta tak menyalahi prosedur pemeriksaan.
"Saya kira di setiap kantor punya prosedur, Anda masuk rumah orang harus ditaati aturan di sana. kita kan nggak bisa masuk rumah orang seenaknya, ya saya kira BPK kan punya aturan sendiri," kata Taufik di Gedung DPRD, Jakarta, Selasa (24/11).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Apa yang diminta DPR untuk KPK dan Polri? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi 'Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,' tambah Sahroni.
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
Taufik juga menyentil Ahok soal kemarahannya pada satpam BPK ketika stafnya hendak ikut masuk ke ruangan dan merekam pemeriksaan. Pemeriksaan di BPK bersifat rahasia dan tertutup, sehingga tidak boleh ada staf ataupun orang lain.
"Ya kali gitu di pengadilan minta staf saja dong (yang diperiksa), ikuti prosedur aturan rumah orang dong," ujar dia.
"Akhirnya tahu orang siapa Ahok, saya kira itu nggak sandiwara, kejadian sebenarnya itu. Harus senyum, yang kedua, begitulah psikologisnya. Kalau dia (Ahok) mengatakan bersandiwara semua orang tahu. Jadi enggak usah sandiwara," imbuh dia.
Dia juga mengingatkan Ahok untuk tidak lagi menambah musuh dengan menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, lembaga antirasuah itu adalah memberantas para koruptor.
"Ya sudah tunggu saja kapan KPK panggil datengin saja. Ya soal menetapkan tersangka wewenang KPK, tapi KPK minta audit investigasi biasanya audit investigasi 90 persen masuk pengadilan, karena tercantum nama," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaMengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud berpendapat, tidak usah takut kalau memang tidak ada kesalahan yang diperbuat
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan tidak memiliki hubungan buruk dengan BPK RI.
Baca SelengkapnyaPDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca SelengkapnyaFirli mengisyaratkan menolak pengunduran diri Asep Guntur dari KPK.
Baca SelengkapnyaOTT seharusnya tetap dijalankan dan perlu adanya perhatian khusus dari KPK.
Baca SelengkapnyaDirektur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak takut dengan laporan tersebut
Baca Selengkapnya