Taufik sebut Saefullah ngawur karena tuding DPRD DKI sering kongkow
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik geram saat mengetahui Sekretaris Daerah DKI Saefullah menuding legislatif lamban menyelesaikan rancangan peraturan daerah (Raperda). Bahkan, mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu menilai DPRD DKI lebih banyak kongkow dibandingkan rapat.
"Ngawur itu Sekda. Jangan-jangan Sekda gak paham lagi bagaimana mekanisme membahas raperda," katanya kepada merdeka.com, Selasa (8/8).
Politisi Gerindra ini mengingatkan, sikap legislatif hanya menunggu adanya draf atau pun masukan dari pihak eksekutif. Dia mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta belum mengajukan draf raperda yang akan dibahas.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kapan pelipatan surat suara DPRD DKI dimulai? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
"Raperda itu banyakan usulan atau inisiatif daru eksekutif. Kalau belum ajuin (draf) mau bahas apa? Bahas kertas kosong," jelasnya.
Mengenai Raperda Reklamasi, Taufik berkilah, pembahasan ditunda lantaran menunggu keputusan pemerintah pusat. "Yang setopkan pemerintah pusat, makanya kita tunggu keputusan pemerintah pusat dulu," tutupnya.
Sebelumnya, Saefullah berharap DPRD DKI Jakarta segera membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang masih mangkrak pembahasannya. Karena ini dapat menghambat rencana pembangunan ibu kota.
"Kalau enggak dibahas pekerjaan makin numpuk. Pembangunan kan harus berjalan. Masa nunggu apa gitu Saya juga enggak ngerti. Tiap hari hadir tapi hanya kongkow, bahas dong," katanya di Jakarta, Selasa (8/8).
Dia mengungkapkan, pihaknya terus mendorong legislatif agar segera dibahas diselesaikan beberapa aturan daerah yang telah direncanakan. Salah satunya adalah Raperda reklamasi, revisi Perda Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (ZWP3K).
"Kan ada 32 loh raperda yang sudah kita dorong. Apa aja pilih dong kita bahas. Kita dampingi bahasnya. Apa saja yang penting dibahas mau yang reklamasi retribusi parkir bahas aja. Karena uu itu, eksekutif itu gak bisa sendiri harus seiring. Mudah-mudahan perda cepet. Hak keuangan cepet tingkat kesehatan meningkat, rajin kerjanya," ungkapnya.
Saefullah mengakui, Raperda Reklamasi memang masih menjadi perdebatan yang alot. Terutama terkait besaran kontribusi di mana eksekutif kekeh di angka 15 persen. Untuk itu, dia berharap perdebatan ini agar cepat selesai jika perlu undang konsultan.
"Draf kita 15 persen mereka bilang keberatan lah kurang banyak lah. Silahkan tambahin yang penting putus bersama. Kita gak bisa ngotot. Draf kita 15 persen kontribusi tambahan. Dibahas. Putus bersama. Mau pake konsultan kita bahas bersama atau mau manggil siapa sebagai narsum panggil agar gak terjebak," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sofwan Dedy Ardyanto menekankan, metode atau tata cara pembahasan sebuah undang-undang lebih penting dari pada substansinya.
Baca SelengkapnyaHeru berujar, dia belum membaca RUU yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaRapat itu diskors usai banyak fraksi partai politik belum menyiapkan nama usulan Pj Gubernur pengganti Heru Budi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan terbuka peluang revisi UU pilkada disahkan pada DPR selanjutnya atau periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaMendagri belum menerima surat dari DPR maupun draf RUU DKJ.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, RUU DKJ masih terus dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTaryono menambahkan, pengesahan 1 RUU dari 47 Daftar RUU Prioritas 2024 merupakan potret buram kinerja legislasi DPR.
Baca SelengkapnyaDPR berharap dengan adanya RUU ini nantinya Pilkada berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaDasco mengklaim tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Jakarta untuk membahas pengesahan revisi undang-undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.
Baca Selengkapnya“Tapi kami tidak pernah menggertak. Kami menyampaikan cara yang biasa saja. Ada banyak cara sebenarnya," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan DPR.
Baca Selengkapnya