Taufik soal perluasan ganjil-genap diprotes: Yang marah netizennya Ahok saja
Merdeka.com - Berbagai persiapan yang dilakukan pemerintah untuk menyambut Asian Games 2018. Upaya pemerintah memperlancar jalannya Asian Games dengan menerapkan perluasan kawasan Ganjil-Genap juga menjadi sorotan warganet.
Warganet menyampaikan protesnya atas kebijakan ganjil-genap yang justru memindahkan kemacetan dari jalan arteri ke jalanan alternatif. Wakil Ketua DPRD DKI M Taufik mengklaim ganjil-genap sukses menurunkan waktu tempuh kendaraan.
Malah. Taufik menyebut, warganet yang protes adalah warganet yang tidak mendukung Anies-Sandi. "Netizen marah ganjil-genap karena Pak Anies-nya gubernur, yang marah netizennya Ahok saja, kalau netizen Pak Anies mah enggak," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Kamis (2/8).
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Siapa yang menilai kemacetan di Jakarta? Tomtom International BV adalah lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia mencatat peringkat kemacetan di Jakarta naik menjadi 29 pada 2022.
-
Bagaimana reaksi netizen? Postingan ini bikin kehebohan di kalangan netizen, terutama di antara para penggemar dan rekan artis.
-
Siapa yang menilai konsep Ganjar pas? Anang yang merupakan anggota relawan ExtravaGanjar menilai yang disampaikan Ganjar sangat pas dengan aspirasi pelaku industri kreatif Indonesia.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menanggapi kritik? 'Kalau dihajar, saya sudah terlalu sering, dipuji juga pernah. Yang perlu disikapi dari kita jangan baperan karena kita berada pada posisi itu tuh, Anda itu wajib, wajib dikritik,' pungkas Ganjar.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Taufik mengatakan seharusnya masyarakat lebih percaya data dari Polda Metro yang menyebut ganjil genap cukup efektif mengurai macet. "Polda metro jaya sudah ngomong gage berkurang 15 persen, percaya data polda," katanya
Politisi Gerindra itu mengatakan apabila protes warga karena penutupan pintu tol, maka itu bukanlah tanggung jawab Anies selaku gubernur DKI.
"Yang tutup tol bukan Pak Anies loh, orang musti paham juga mana kewenangan gubernur mana bukan. Ini semuanya disalahin gubernur. Saya kira kalau mau kritik mesti objektif," ucapnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami dan Pemda belum menemukan formula yang tepat bagaimana mengatasi kemacetan," kata Karyoto
Baca SelengkapnyaAhok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Pemprov DKI Ingin Hapus NIK Penduduk di Luar Domisili: Fokus Aja Buat Perut Warga Kenyang!
Baca SelengkapnyaGanjil genap Jakarta berlaku di 25 jalur utama dengan waktu tertentu. Ketahui jadwal, lokasi, dan tujuannya untuk mengurangi kemacetan serta polusi.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan aturan ganjil-genap sendiri dilakukan secara paralel bersama dengan rekayasa lalu lintas contra flow dan one way.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai penerapan ganjil-genap 24 jam tidak efektif untuk menekan polusi udara di DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, akan menghidupkan kembali sejumlah trayek JakLingko yang ditutup.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya