Taufik tuding Ahok kaget dengar tambahan kontribusi reklamasi
Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik menceritakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak setuju terkait besaran tambahan kontribusi sebesar 15 persen dalam aturan reklamasi pantai utara atau Teluk Jakarta.
Taufik yang merupakan kaka dari Sanusi, tersangka suap Raperda reklamasi Teluk Jakarta, ini pun menceritakan bahwa Ahok kaget karena nilai tambahan kontribusi tersebut terlampau besar.
"Waktu itu kan saya menyampaikan kepada Ahok sama Sekretaris Daerah DKI Jakarta (Sekda) Saefullah waktu itu berbincang di ruang VIP, saya sampaikan oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) itu kira-kira satu pulau Rp 2,6 triliun. Nah pas saya sebutkan seperti itu Ahok kaget. 'Waduh, gede banget, Bang,' kata Ahok itu ya. Tuh Ahok jangan ngeles lagi. Ada saksi Sekda," ucap Taufik ketika di DPRD DKI, Jakarta, Kamis (7/4).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Saya bilang, ditotal-total (tambahan kontribusi 17 pulau reklamasi) bisa Rp 48 triliun. Sudah berjalan, kemudian rapat Baleg. Tiba-tiba, Bu Tuty (Kepala Bappeda DKI Jakarta) bilang untuk kembali ke semula," tambahnya.
Lalu, Taufik pun mengaku keberatan dengan adanya hal tersebut. "Kemudian, saya sampaikan kepada Ahok saya keberatan ini. Kemudian ingat ya ada saksinya Sekda namanya diskusi dua pasal dalam izin. Kami anggap izinnya udah ada. Dasar hukumnya apa. Kalo kewajiban 5 persen ada dasarnya. Bukan saya yang menyebut dari Bapenas. Kalo ada lima persen dari diskresi," bebernya.
Kemudian, Taufik juga memaparkan bahwa poin tambahan kontribusi tidak bisa dimasukkan dan jadi produk perda. "Tidak ada dasar hukum yang jadi dasar penetapan poin tambahan kontribusi itu lebih pas dikeluarkan dalam produk pergub," bebernya.
Taufik pun menjelaskan bahwa terdapat tiga poin yang menjadi kewajiban yang harus dilakukan pengembang dalam proyek reklamasi Pantura Jakarta.
"Pertama poin kewajiban, kontribusi, dan tambahan kontribusi. Dasar hukum poin kewajiban ada pada Kepres Nomor 52 tahun 1995 dan dasar hukum poin kontribusi ada aturan Bappenas," jelasnya.
"Kita bisa sepakat jika dua poin itu dijadikan perda tetapi tidak demikian dengan poin kontribusi," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca Selengkapnya