Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taufik tuding Ahok kaget dengar tambahan kontribusi reklamasi

Taufik tuding Ahok kaget dengar tambahan kontribusi reklamasi Ahok-M Taufik. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik menceritakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak setuju terkait besaran tambahan kontribusi sebesar 15 persen dalam aturan reklamasi pantai utara atau Teluk Jakarta.

Taufik yang merupakan kaka dari Sanusi, tersangka suap Raperda reklamasi Teluk Jakarta, ini pun menceritakan bahwa Ahok kaget karena nilai tambahan kontribusi tersebut terlampau besar.

"Waktu itu kan saya menyampaikan kepada Ahok sama Sekretaris Daerah DKI Jakarta (Sekda) Saefullah waktu itu berbincang di ruang VIP, saya sampaikan oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) itu kira-kira satu pulau Rp 2,6 triliun. Nah pas saya sebutkan seperti itu Ahok kaget. 'Waduh, gede banget, Bang,' kata Ahok itu ya. Tuh Ahok jangan ngeles lagi. Ada saksi Sekda," ucap Taufik ketika di DPRD DKI, Jakarta, Kamis (7/4).

"Saya bilang, ditotal-total (tambahan kontribusi 17 pulau reklamasi) bisa Rp 48 triliun. Sudah berjalan, kemudian rapat Baleg. Tiba-tiba, Bu Tuty (Kepala Bappeda DKI Jakarta) bilang untuk kembali ke semula," tambahnya.

Lalu, Taufik pun mengaku keberatan dengan adanya hal tersebut. "Kemudian, saya sampaikan kepada Ahok saya keberatan ini. Kemudian ingat ya ada saksinya Sekda namanya diskusi dua pasal dalam izin. Kami anggap izinnya udah ada. Dasar hukumnya apa. Kalo kewajiban 5 persen ada dasarnya. Bukan saya yang menyebut dari Bapenas. Kalo ada lima persen dari diskresi," bebernya.

Kemudian, Taufik juga memaparkan bahwa poin tambahan kontribusi tidak bisa dimasukkan dan jadi produk perda. "Tidak ada dasar hukum yang jadi dasar penetapan poin tambahan kontribusi itu lebih pas dikeluarkan dalam produk pergub," bebernya.

Taufik pun menjelaskan bahwa terdapat tiga poin yang menjadi kewajiban yang harus dilakukan pengembang dalam proyek reklamasi Pantura Jakarta.

"Pertama poin kewajiban, kontribusi, dan tambahan kontribusi. Dasar hukum poin kewajiban ada pada Kepres Nomor 52 tahun 1995 dan dasar hukum poin kontribusi ada aturan Bappenas," jelasnya.

"Kita bisa sepakat jika dua poin itu dijadikan perda tetapi tidak demikian dengan poin kontribusi," tandasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce
Ahok Sampai Heran Lihat Koruptor Harta Sudah Disita, Pas Bebas Lebih Kaya Naik Roll-Royce

Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.

Baca Selengkapnya
Reaksi Ahok Disebut Ridwan Kamil Gubernur Paling Banyak Lakukan Penggusuran di Jakarta
Reaksi Ahok Disebut Ridwan Kamil Gubernur Paling Banyak Lakukan Penggusuran di Jakarta

Ahok menilai jika memang penggusuran paling banyak terjadi di era pemerintahannya, berarti programnya mendirikan banyak rusunawa berhasil.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja
VIDEO: Jawaban Tegas Ahok Klarifikasi Soal Jokowi Tak Bisa Kerja

Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Menohok Ahok Disebut RK Gubernur Paling Brutal Banyak Penggusuran di Jakarta
VIDEO: Jawaban Menohok Ahok Disebut RK Gubernur Paling Brutal Banyak Penggusuran di Jakarta

Ridwan Kamil menyebut Ahok gubernur paling banyak melakukan penggusuran, bahkan menyebut paling brutal.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Segini Gaji Ahok Sebulan Jadi Komisaris Utama Pertamina, Nominalnya Tak Main-main
Ternyata Segini Gaji Ahok Sebulan Jadi Komisaris Utama Pertamina, Nominalnya Tak Main-main

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki

Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung
VIDEO: Ganjar Ungkap Sosok Ahok: Semoga Tak Ada yang Tersinggung

Ganjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras RK Sengat Pramono di Debat Sebut Ahok & PDIP Paling Brutal Gusur Warga Jakarta
VIDEO: Keras RK Sengat Pramono di Debat Sebut Ahok & PDIP Paling Brutal Gusur Warga Jakarta

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung

Baca Selengkapnya
VIDEO: Digas Ridwan Kamil, Pramono Pamer Sudah Ketemu Anies & Debat Ditemani Ahokers-Anak Abah
VIDEO: Digas Ridwan Kamil, Pramono Pamer Sudah Ketemu Anies & Debat Ditemani Ahokers-Anak Abah

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya