Tawuran Manggarai Dipicu Saling Ejek di Media Sosial
Merdeka.com - Tawuran antar warga kembali terjadi di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/10). Tawuran terjadi sekitar pukul 18.24 WIB.
Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan, tawuran antar warga bermula dari saling ejek di media sosial. Lalu mereka bertemu di dunia nyata dan saling menembaki petasan. Dia mengaku sempat melerai tawuran.
"Iya mereka komunikasi lewat media sosial, ejek 'apa lu apa lu'. Awalnya mereka pakai petasan. Tadi saya dari situ sore-sore, saya kumpul sama anak-anak, saya bilang 'ayo pulang, ayo pulang'," kata Dyan saat dihubungi, Jakarta, Selasa (29/10).
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
"Pas saya baru sampe rumah nih, baru sampe rumah, ternyata main (tawuran) lagi," sambungnya.
Menurutnya, hari ini tawuran antar warga terjadi dua kali. Sebelumnya sempat terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
"Saya datang jam 5 sampai setengah 6 mereka kumpul. Tetap ada geng di medsos itu yang provokator, terus begitu sampai rumah, pas salat magrib ternyata mereka tawuran lagi," jelasnya.
Camat meminta aparat kepolisian bertindak. Agar tak ada aksi tawuran kembali.
"(Polisi) Ada satu-dua orang tadi, saya mau minta disweeping lagi lah," ucapnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan terjadinya tawuran di Manggarai. Polisi belum mengetahui penyebabnya.
"Iya ada (tawuran), saat ini anggota masih di lapangan untuk menguraikannya, masih berjaga. Awal tawuran itu kita lum tahu ya," kata Argo kepada merdeka.com.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaSegala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaDua kelompk awalnya saling menantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, terlihat para kelompok remaja dari dua kubu saling lempar
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca Selengkapnya"Jadi awal mulanya dari ledek-ledekan tentang pemuda," kata Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah meringkus empat dari total tujuh pelaku. Sisanya, tiga orang masih dalam perburuan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sekelompok emak-emak yang melakukan aksi tawuran di tengah jalan. Bapak-bapak yang berusaha melerai pun kewalahan.
Baca Selengkapnya