Tawuran pelajar, dampak adegan kekerasan yang dilihat remaja
Merdeka.com - Maraknya tawuran pelajar yang terjadi di wilayah Jakarta Timur, terutama di wilayah Buaran, Klender, Duren Sawit, membuat resah warga sekitar. Aksi tawuran pelajar ini dikarenakan para remaja menonton adegan kekerasan.
Bahkan dalam tawuran yang terjadi kemarin, seorang pria paruh baya, Rahiman (64) tewas tertabrak kereta di Klender. Saat itu Rahiman menghindari tawuran di jalan I Gusti Nguhrah Rai.
Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Aris Merdeka Sirait mengatakan, maraknya tawuran pelajar salah satunya disebabkan adanya sebuah adegan kekerasan yang dipertontonkan kepada anak. Adegan kekerasan tersebut menjadi sebuah model yang direkam dan kemudian dapat diaplikasikan anak pada kehidupan sehari-harinya.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Siapa yang bertugas di titik rawan? Jika diperhatikan lebih lanjut, tentu ada anggota dari Korps Brimob yang bertugas di setiap titik rawan saat terjadinya ancaman Kamtibmas.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
"Ini bisa jadi contoh yang buruk bagi anak. Karena bagaimanapun anak-anak itu senang meniru apa yang dilihatnya," ujar Arist di kantor Komnas PA, Jalan TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (31/8).
Ditambahkan Arist, selain menyaksikan langsung aktifitas kekerasan yang mungkin terjadi di sekitarnya, anak juga hampir setiap hari melihat berbagai tayangan mengandung kekerasan di berbagai media. Menurutnya, tayangan tersebut terlihat dari setiap kali adanya pemberitaan mengenai perkelahian antar kelompok ormas ataupun antar warga.
"Mungkin faktor-faktor ini yang membuat remaja jadi bertindak seperti itu. Tentunya media pun harus bijak saat menayangkan sejumlah pemberitaan yang mengandung unsur kekerasan," ungkapnya.
Selain melihat adegan kekerasan yang dipertontonkan, sikap kekerasan di lingkungan anak pun dapat menjadi sesuatu yang ditiru oleh anak. Karena itu, para orang tua di sekitar anak harus bersikap sangat bijak ketika berada di dekat anak.
"Jangan menunjukkan sikap kekerasan di hadapan anak. Itu juga bisa menjadi sesuatu yang ditiru oleh anak," ucapnya.
Pembiaran lain yang disebutkan oleh Arist adalah pembiaran oleh aparat kepolisian terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak. Dia berpendapat, untuk setiap kasus tawuran, semestinya pihak kepolisian mengetahui titik-titik mana yang rawan tawuran dan dapat menempatkan petugas di titik-titik tersebut sebagai tindakan antisipatif.
"Nah ternyata yang terjadi di lapangan tidak maksimal. Petugas sepertinya acuh terhadap tindakan tawuran tersebut. Ada kesan mereka tidak peduli dan membiarkan tawuran tersebut terjadi," jelasnya.
Sebelumnya, dalam dua hari tiga nyawa melayang karena tawuran pelajar. Rabu (29/8), seorang siswa SMPN 06 Jakarta Timur, Jasuli (16), tewas tertabrak kereta di sekitar Stasiun Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur. Remaja ini kehilangan nyawanya saat dirinya dikejar oleh kelompok pelajar lain. Dalam keadaan panik Jasuli bahkan sempat beberapa kali berlari dari satu jalur kereta api ke jalur kereta lainnya hingga tiba-tiba sebuah kereta api dari arah Stasiun Kota menuju Stasiun Bekasi menabrak dan menyeret tubuhnya.
Masih gara-gara tawuran, kemarin, Kamis (30/8), seorang pria paruh baya Rahiman (64) warga asal Dusun Gempol Jaya RT 5 RW 2, Karawang tewas tertabrak kereta karena menghindari tawuran antar pelajar di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur. Saat itu Rahiman hendak menyeberang jalan melihat adanya tawuran antar pelajar. Dia panik dan menyeberang rel kereta tanpa melihat adanya kereta.
Masih di hari yang sama, seorang pelajar bernama Ahmad Yani (16), salah seorang siswa kelas 1 SMK 39, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akhirnya meregang nyawa di ruang IGD Rumah Sakit Islam, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Korban tewas kehabisan banyak darah setelah dibacok di bagian punggung oleh kelompok pelajar lainnya saat terlibat tawuran di Fly Over Pondok Kopi sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat peristiwa itu, 16 pelajar dari kedua belah pihak berhasil diamankan di Polsek Duren Sawit. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaKapolda mengajak seluruh masyarakat terutama orangtua lebih memperhatikan pergaulan dan perkembangan putranya saat berada di luar rumah.
Baca SelengkapnyaPolisi diminta tindak tegas pelaku tawuran agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaSelain mengamankan pelaku, petugas juga menyita sejumlah barang bukti. Antara lain satu buah senjata tajam jenis celurit.
Baca SelengkapnyaEnam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaDari tangan ketujuh remaja itu, petugas berhasil menyita berbagai barang bukti
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial yang memperlihatkan aksi sekelompok pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) di wilayah Kalideres, Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya