Tawuran Warga di Johar Baru, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Merdeka.com - Sejumlah warga terlibat tawuran di Jalan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (5/3) kemarin. Saling serang senjata tajam dan lemparan batu terlihat sat kedua kelompok warga bentrok yang videonya viral di media sosial itu.
Kapolsek Johar Baru Kompol Supriyadi membenarkan tawuran warga itu. Tawuran itu dipicu menurut Supriyadi kedua kubur saling terpancing.
"Iya ada tawuran, itu mereka tawuran karena ada yang mancing-mancing aja," kata Supriyadi ketika dikonfirmasi merdeka.com Sabtu (6/3).
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kapan keributan di hajatan terjadi? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Supriyadi memastikan tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil yang besar setelah kejadian itu. Sebab setelah mendapat informasi keributan itu polisi langsung mengecek lokasi.
"Enggak ada (korban) karena itu, tadi kita cepat ketika dapat info dari teman-teman, dari FKDM kalau ada ini (tawuran). Karena memang kita kan banyak di grup RT/RW langsung tindak lanjuti jadi engga lama tawuran itu. Kerugian materil juga selama ini tidak ada," ujar dia.
Polisi masih belum mengetahui pasti penyebab terjadinya tawuran tersebut. Hal itu dilatarbelakangi sikap warga sekitar yang kerap kurang terbuka ketika dimintai keterangan oleh petugas.
"Mereka hanya kadang-kadang menyulut makai kembang api, jadi kelihatan ramai lalu masyarakat ada yang keluar maka terjadi lah," tukas dia.
Sementara berdasarkan pengakuan beberapa pelaku yang berhasil diamankan dari kejadian tawuran sebelum-sebelumnya, tawuran kerap kali dilakukan bukan dari warga sekitar.
"Cuma selama ini ada yang kita amankan, kita proses lanjut, ada yang kita bikin pernyataan, karena rata-rata mereka ini ada di bawah umur," tandasnya. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video tersebut beredar di media sosial, terlihat para kelompok remaja dari dua kubu saling lempar
Baca Selengkapnyakejadian ini sempat mengganggu situasi arus lalu lintas. Namun saat ini sudah bisa terurai
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaAksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaSegala upaya telah dilakukan secara preemtif untuk mencegah terjadi tawuran.
Baca SelengkapnyaDikutip melalui akun instagram @jktinfo, terekam sejumlah masyarakat yang dari kedua sisi jalan saling menyerang dengan batu dan petasan
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaVideo aksi anarkis sekelompok pemotor yang menyerang sejumlah pemuda kampung Bahari viral.
Baca Selengkapnya"Jadi awal mulanya dari ledek-ledekan tentang pemuda," kata Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca Selengkapnya