Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temani Djarot kampanye, Wali Kota Jakbar terancam dipecat

Temani Djarot kampanye, Wali Kota Jakbar terancam dipecat Djarot dan Anas Effendi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kehadiran Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi saat kampanye calon wakil gubernur nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat di Kembangan Utara, berbuntut panjang. Sekretaris Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, Syarif menegaskan, kehadiran Anas Effendi dalam kampanye Djarot masuk kategori pelanggaran Pemilu.

Tidak menutup kemungkinan‎ Anas dipecat. Sebab dia dinilai telah melanggar Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Undang-Undang Pilkada. "Kalau pelanggaran Pemilu boleh (langsung dipecat), karena menyangkut Pidana Pemilu‎," kata Syarif saat dihubungi, Kamis (10/11).

Syarif meminta‎ pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono tidak membela tindakan anak buahnya itu. Tindakan Anas telah masuk ke pengaduan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).

Orang lain juga bertanya?

"Pembelaan hanya ada di Bawaslu, dan kabarnya akan diproses. Silakan Pak Anas Effendi membuat klarifikasi di Bawaslu, dan Pak Soni enggak usah membela," tegasnya.

Politisi Gerindra ini mengatakan, kredibilitas dan netralitas Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini tengah diuji.Karena itu dia menyarankan Soni tidak perlu banyak bicara sampai Bawaslu mengeluarkan keputusan.

"Justru itu saat sekarang Pak Soni diharapkan tidak membuat statement apa yang terkesan membela, dan ingat janji Pak Soni saat pidato di Monas saat deklarasi Pilkada Damai," tegasnya.

Untuk diketahui, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat ingin melakukan bersilaturahmi ke rumah tokoh Betawi, Haji Saman, di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Rabu (9/11). Namun, bukannya mendapat sambutan, dia malah diusir keluar oleh warga setempat.

Walaupun mendapatkan penolakan, Djarot tetap santai menemui Haji Saman dengan ditemani Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi. ‎Sedangkan di luar warga membawa spanduk penolakan bertuliskan 'warga 100% tolak Ahok-Djarot'.

"Tolak, tolak, tolak si Djarot sekarang juga. Usir, usir, usir si Djarot sekarang juga. Tolak si Djarot dari kampung kita," teriak mereka di lokasi, Rabu (9/11).

Tak kunjung melihat batang hidung Djarot, teriakan mereka makin keras. Sempat ada kerusuhan kecil terjadi, namun aksi masih bisa diredam oleh aparat keamanan.

Polisi uang sudah mengetahui adanya aksi demo meminta Djarot kembali masuk ke daam mobil, tapi permintaan itu diindahkan. Djarot langsung menghampiri para pendemo yang kebanyakan anak muda. Dengan tegas dia mencari tahu siapa yang memimpin aksi penolakan tersebut.

"Siapa komandannya? Siapa ketuamu?," tanya Djarot.

Namun para pemuda malah mengangkat spanduk dan menutupi wajah mereka, tak menjawab. Djarot mempertanyakan alasan mereka menolaknya. Seorang pria berbaju putih menjawab, warga tidak suka dengan pasangan Djarot yakni Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok.

Djarot hanya menegaskan pada warga, dirinya bebas mendatangi lokasi mana saja untuk berkampanye. Setiap pasangan calon kepala daerah dilindungi Undang-Undang.

"Pak ini kami dilindungi undang-undang saya kemana pun boleh, kalau bapak begitu bisa dilaporkan ke Bawaslu, kalau bapak enggak setuju tanggal 15 enggak usah dipilih," tegasnya.

Jika terkait kasus penistaan agama yang dituduhkan pada Ahok, Djarot mengungkapkan, kasus itu sudah diproses polisi. Djarot pun minta maaf dan berjalan kembali menuju mobilnya. Namun, para pemudi masih berteriak. Djarot kembali menghampiri dan mengimbau mereka untuk tidak melanjutkan aksi.

"Kalau saya enggak kepilih enggak apa-apa, saya minta tolong betul, Islam itu agama yang ramah, toleransi," tuturnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Diduga Dukung Andra Soni, Ketua Apdesi Lebak Diperiksa Bawaslu
Viral Diduga Dukung Andra Soni, Ketua Apdesi Lebak Diperiksa Bawaslu

Ia diduga mengkampanyekan pasangan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Natakusumah.

Baca Selengkapnya
Anggota Satpol PP Garut Deklarasi Dukung Gibran Dilaporkan ke Bawaslu Jabar
Anggota Satpol PP Garut Deklarasi Dukung Gibran Dilaporkan ke Bawaslu Jabar

Anggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).

Baca Selengkapnya
Terbukti Kampanyekan Andra-Dimyati, Ketua Apdesi Kabupaten Serang Terseret Pidana
Terbukti Kampanyekan Andra-Dimyati, Ketua Apdesi Kabupaten Serang Terseret Pidana

Anwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, ASN DKI Tak Netral di Pilkada Sekarang Bisa Terdeteksi Pakai Alat Ini
Hati-Hati, ASN DKI Tak Netral di Pilkada Sekarang Bisa Terdeteksi Pakai Alat Ini

Pemprov DKI memiliki alat untuk mendeteksi ASN tidak netral di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Reaksi Gibran ASN Dilarang Like dan Komen di Akun Medsos Capres-Cawapres
Reaksi Gibran ASN Dilarang Like dan Komen di Akun Medsos Capres-Cawapres

ASN dilarang like dan komen di akun media sosial capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
Viral ASN Pemkab Boyolali Mengaku Diperintah Menangkan Ganjar dan PDIP, Ini Penjelasan PJ Gubernur Jateng
Viral ASN Pemkab Boyolali Mengaku Diperintah Menangkan Ganjar dan PDIP, Ini Penjelasan PJ Gubernur Jateng

Viral video diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Boyolali mengaku diperintah untuk memenangkan PDIP dan Ganjar

Baca Selengkapnya
Tanggapi Isu ASN Beri Dukungan, Ganjar: Mendukung Saya Boleh, tapi Tidak Boleh Dipaksa
Tanggapi Isu ASN Beri Dukungan, Ganjar: Mendukung Saya Boleh, tapi Tidak Boleh Dipaksa

Ganjar menilai tidak ada yang salah apabila seorang ASN mendukung pasangan calon tertentu.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Usut Dugaan Perusakan Baliho Ridwan Kamil-Suswono, Pelaku Terancam Pidana Dua Tahun
Bawaslu Usut Dugaan Perusakan Baliho Ridwan Kamil-Suswono, Pelaku Terancam Pidana Dua Tahun

Bawaslu DKI akan berkoordinasi hal ini dengan sentra Gakkumdu, mengingat perusakan APK merupakan tindak pidana pemilu.

Baca Selengkapnya
PDIP: Ada Upaya Mengganjal Pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
PDIP: Ada Upaya Mengganjal Pencalonan Anies Baswedan di Pilgub Jakarta

Hasto menilai, upaya mengganjal Anies adalah proses demokrasi yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.

Baca Selengkapnya
TKD AMIN Sumbar Sebut Pernyataan Jokowi Blunder Soal Presiden dan Menteri Boleh Kampanye Memihak
TKD AMIN Sumbar Sebut Pernyataan Jokowi Blunder Soal Presiden dan Menteri Boleh Kampanye Memihak

"Pernyataan Pak Jokowi itu, memang blunder. Menurut kita kepala negara tidak seharusnya menyatakan seperti itu," kata Ketua TKD AMIN, Rahmat

Baca Selengkapnya
Kronologi Penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jabar
Kronologi Penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jabar

Anies dan DPP PDIP berkomunikasi secara intens saat masa pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8).

Baca Selengkapnya