Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temuan mengejutkan BPK, proyek UPS 2014 hanya dibahas di DPRD DKI

Temuan mengejutkan BPK, proyek UPS 2014 hanya dibahas di DPRD DKI Draf BPK. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan menelaah laporan keuangan Provinsi DKI Jakarta tahun 2014. Salah satu poin yang diperiksa BPK soal proyek pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) tahun anggaran 2014.

Dalam draf hasil laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta 2014 yang didapat wartawan, Selasa (18/8), dinyatakan proyek penganggaran UPS tidak sesuai ketentuan. Selain itu, proyek tersebut juga tidak didukung analisa kebutuhan barang yang memadai.

BPK membenarkan proyek pengadaan UPS di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), Sudin Dikmen Jakpus dan Jakbar telah dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) BPAD dan masing-masing sudin. Tapi, tidak dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran kedua instansi.

"...Penambahan kegiatan pengadaan UPS tersebut pada anggaran BPAD dan anggaran masing-masing sudin didasarkan pada hasil pembahasan internal Komisi E DPRD DKI Jakarta yang hanya ditandatangani Pimpinan Komisi E," tulis BPK di halaman 241 draf tersebut.

"Kegiatan dalam hasil pembahasan internal Komisi E DPRD DKI Jakarta tersebut tidak melalui mekanisme pembahasan rancangan APBD (RAPBD) antara DPRD selaku pihak legislatif dan gubernur selaku pihak eksekutif (yang diwakili oleh tim anggaran pemerintah daerah dan satuan kerja perangkat daerah)."

Padahal, dalam penyelidikan BPK lewat wawancara dengan Kepala Bidang Program, Pembiayaan dan Pembangunan serta Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat Bappeda, dijelaskan bahwa dalam penganggaran sebuah harus dilakukan beberapa tahapan sesuai dengan mekanisme e-planning yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta.

Dalam sistem itu dijelaskan ada enam tahapan yang harus dilalui antara lain, input renja, inpur RKA SKPD, supervisi RKA SKPD, Pra Finansial TAPD dan Pasca Penandatanganan KUA.

Seperti diketahui, pada tahun anggaran 2014, Komisi E masih dipimpin Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Lulung pun sudah pernah dimintai keterangan dalam kasus UPS yang ditangani Bareskrim Polri.

Bahkan ruangan kerja Lulung pun sudah pernah digeledah untuk dicari sejumlah bukti. Meski demikian, Lulung tetap yakin dirinya tak terlibat kasus tersebut.

"Jangan saya dikriminalisasi saja. Sebab saya yakini saya enggak pernah main apapun di dewan, apalagi komunikasi dengan kepala dinas. Tanya saja kepala dinas yang dulu sampe sekarang pernah enggak saya panggil," dalih Lulung saat itu.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Bidik Anggota DPR dari Gerindra, Kasus Apa?
KPK Bidik Anggota DPR dari Gerindra, Kasus Apa?

KPK membidik kasus korupsi yang menyeret anggota komisi XI DPR RI dan anggota BPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: KPK Tegas Tepis Isu Liar Anies Baswedan Jadi Tersangka Kasus Formula E
VIDEO: KPK Tegas Tepis Isu Liar Anies Baswedan Jadi Tersangka Kasus Formula E

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepis isu dugaan korupsi Formula E yang menyeret nama mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
PPP: Kami Tidak Pernah Bahas Hak Angket di DPR
PPP: Kami Tidak Pernah Bahas Hak Angket di DPR

Alasan tidak membahas hak angket, lantaran PPP masih rentan tak lolos ambang batas parlemen.

Baca Selengkapnya
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG
Penuhi Panggilan Penyidik KPK, Dahlan Iskan Dicecar RUPS Dalam Kasus Korupsi LNG

Dahlan tidak menapik akan terjadinya kasus korupsi, baik dilakukan secara personal maupun secara korporasi.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Ini Saat Geledah Rumah Politikus PKB Reyna Usman Terkait Korupsi di Kemnaker
KPK Sita Ini Saat Geledah Rumah Politikus PKB Reyna Usman Terkait Korupsi di Kemnaker

Penggeledahan rumah Reyna Usman terkait kasus korupsi di Kemnaker.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Sudah Ada Beberapa Tersangka Korupsi di Pemprov Kaltim
KPK Sebut Sudah Ada Beberapa Tersangka Korupsi di Pemprov Kaltim

Tessa mengatakan bahwa penyidik KPK juga masih melakukan penggeledahan.

Baca Selengkapnya
KPK Masih Telaah Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Sapi di Kementan
KPK Masih Telaah Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Sapi di Kementan

KPK membantah tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi pengadaan daging sapi di Kementan

Baca Selengkapnya
Badan Kehormatan DPRD DKI Tak Bisa Hukum Cinta Mega Jika Tak Ada Laporan
Badan Kehormatan DPRD DKI Tak Bisa Hukum Cinta Mega Jika Tak Ada Laporan

Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta Rasyidi mengungkapkan, pihaknya tidak dapat menjatuhkan sanksi kepada anggota DPRD Fraksi PDIP, Cinta Mega.

Baca Selengkapnya