Tergiur Harga Minyak Goreng dan Mi Instan Murah, Ibu-Ibu di Jakut Malah Tertipu
Merdeka.com - Emak-emak di Jakarta Utara terpedaya dengan harga murah minyak goreng dan mi instan. Sejauh ini, ada tujuh orang yang telah menjadi korban. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Peristiwa ini terjadi di Jalan Muncang, Gang I Blok M, Lagoa Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, salah seorang korban adalah N (39). Dia awalnya ditawarkan oleh pelaku Dea Aulia (36) berupa minyak goreng dan mie instan pada8 Februari 2022 lalu.
Zulpan menyebut, pelaku mematok harga Rp135 ribu per-karton dan mie instan Rp80 ribu per-dus. Padahal, harga normal minyak goreng Rp230 ribu per-karton. Sedangkan harga mie instan Rp100 ribu per-karton. Zulpan menyebut, korban tertarik lalu menyerahkan sejumlah uang.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana toko roti di Jakarta siasati kenaikan harga bahan baku? Toko roti di kawasan Rawa Belong, Palmerah, Kota Jakarta Barat mampu menyiasati kenaikan harga bahan pokok yang terjadi belakangan. Produk yang dijual toko itu memiliki ukuran dan harga yang tetap alias tidak terpengaruh dari kenaikan harga bahan baku.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Kenapa pencuri menjual ayam mahal itu murah? Karena hal inilah pencuri biasanya menjual kembali barang curian jauh lebih rendah dari harga sebenarnya.
-
Gimana cara pembeli tau harga soto? Pada buku menu terdapat keterangan huruf A sampai H yang menjelaskan nilai masing-masing huruf persamaan kuadrat hingga rumus perbandingan. Pilihan huruf nantinya digunakan untuk menentukan harga jenis soto ke dalam rumus.
-
Kenapa mi ayam Rusdi murah? Rusdi menginginkan akan semua lapisan masyarakat bisa merasakan lezatnya mi ayam, ini yang kemudian membuat dirinya menjual mi ayam dengan harga yang murah agar terjangkau.
"Korban menyerahkan uang terlebih dahulu dan 8 hari kemudian barang diserahkan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (21/2).
Tak lama setelah itu, lanjut Zulpan korban kembali menyerahkan uang secara bertahap dengan total Rp135.845.000 untuk pembelian 987 karton minyak goreng dan 30 dus indomie goreng. "Namun setelah tanggal tempo yang dijanjikan barang tidak diterima," terang dia.
Zulpan menerangkan, pelaku telah ditahan di Polsek Koja. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 378 dan atau 372 KUHP. Saat ini, kasus tersebut masih didalami oleh penyidik Polsek Koja.
"Sementara masih ada korban lain yang belum terdata," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaDia ditagih senilai lebih dari Rp500 ribu lantaran memesan sejumlah makanan.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaCukup menyita perhatian, belum lama ini beredar potret struk belanja yang dicetak pada era 90-an.
Baca SelengkapnyaEs oyen seharga Rp50 ribu per porsi sangat mahal baginya. Tuai perdebatan warganet.
Baca SelengkapnyaKetika harga mi ayam di banyak tempat sudah tembus belasan ribu, Rusdi masih setia di harga Rp3 ribu per porsinya.
Baca SelengkapnyaPaket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dibanderol murah meriah, siapa sangka jika ada gorengan 'sultan' yang justru memiliki harga fantastis di ibu kota.
Baca SelengkapnyaDi akhir pertemuannya, Dedi memberikan sejumlah uang kertas ke sang ibu muda.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca Selengkapnya