Tertibkan parkir di bahu jalan, Ahok pakai sistem meteran
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan sistem elektronik di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, dan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Model sistem ini adalah, pemilik kendaraan memasukkan koin khusus pada boks yang telah disediakan sesuai dengan lama waktu dia memarkirkan kendaraannya.
"Dengan sistem itu, misalnya kamu mau parkir berapa jam di situ, setiap 10 menit kamu masukin koin ke dalam boks meteran, bisa juga pakai kartu debit," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/5).
Pada dasarnya, sistem ini bertujuan untuk menertibkan parkir dan petugas nakal. Sejalan dengan rencana itu, pria yang akrab disapa Ahok iyu akan mencari perusahaan swasta yang bekerja sama.
-
Kapan tukang parkir muncul di Jakarta? Sejumlah sumber menyebut jika kehadirannya berlangsung pada tahun 1950-an, ketika warga Jakarta mulai mampu membeli kendaraan.
-
Siapa yang membentuk tukang parkir resmi di Jakarta? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Mengapa tukang parkir resmi dibentuk di Jakarta? Semakin tingginya pertumbuhan kendaraan di era 1960-1970-an, membuat kebutuhan lahan untuk berhenti sementara kendaraan alias parkir semakin berkurang.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Siapa yang berpose di jalan rusak? Dalam unggahan yang dibagikan pada 3 Mei 2024, Ummu Hani terlihat berpose dan bahkan 'berenang' di dalam lubang jalan rusak.
-
Kenapa Transjakarta sediakan lahan parkir? PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan dua kantong parkir bagi jemaat yang ingin menghadiri kegiatan Dalam rangka mendukung kegiatan Misa Akbar bersama Paus Fransiskus yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/9/2024).Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani menyebut, dukungan yang diberikan ini berdasarkan arahan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
"Swasta kan yang punya parkir on street. Nah kita mau pakai sistem teknologi parking meter seperti di Eropa. Nanti keuntungannya akan dibagi 50-50, untuk swasta dan UPT Perparkiran. Nah, kita bisa dapat uang banyak dari sistem ini," jelasnya.
Untuk penerapan sistem parking meter, lanjutnya, Pemprov DKI sudah memilih dua kawasan yakni Kelapa Gading di Jakarta Utara dan Pasar Baru di Jakarta Pusat. Sistem ini segera diuji coba.
"Segera akan diluncurkan," jelasnya.
Di Kelapa Gading, terdata sepanjang 1.500 meter hingga 2.000 meter bahu jalan di Jalan Boulevard sering dijadikan parkir on street. Parking meter juga akan ditetapkan di Pasar Baru.
Ahok yakin sistem parkir seperti ini lebih menguntungkan Jakarta.
"Sistem parkir itu bisa lebih menghasilkan uang lah. On street hilang. Swasta aja mau bagi 50-50. Pasang sistem teknologi ini, maka petugas parkir bisa ngecek dan jagain 10 ruas parkir. Lalu kalau parkir tidak mau bayar, kamu bisa ditilang atau dikenakan denda. Jadi lebih tertib dan terkontrol," tandasnya.
Sistem parking meter ini juga sudah diterapkan di negara-negara maju, seperti di Kota Boston, Oklahoma, Houston, New York, Chicago, Long Angeles, dan Cina. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPemilik tanah biasanya akan merekrut seorang juru parkir untuk dipekerjakan dalam usahanya.
Baca SelengkapnyaGolkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaJuru parkir nakal yang melakukan pemungutuan secara manual telah diamankan oleh Dinas Perhubungan Kota Medan
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diambil menyusul banyaknya keluhan masyarakat terhadap maraknya parkir liar selama ini.
Baca SelengkapnyaGelar Penertiban, Dishub DKI Beberkan Cara Membedakan Juru Parkir Liar dan Resmi
Baca Selengkapnya"Karena saya melakukan parkir dengan QRIS ini untuk menaikkan pendapatan mereka (Jukir) secara jelas."
Baca Selengkapnya