Tim Ahok-Djarot beberkan dugaan pelanggaran kampanye Anies-Sandi
Merdeka.com - Masa tenang di Pilgub DKI Jakarta 2017 diwarnai tudingan bagi-bagi sembako dari kubu petahana Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Namun tak mau dituding begitu saja, kubu Ahok balik membeberkan pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh kubu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Wakil Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) PDIP, Diarson Lubis mengatakan, sebelum pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, masih banyak pelanggaran dan kecurangan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun kubu Anies-Sandi. Menurut dia, pelanggaran yang dilakukan oleh penyelengara sangat merugikan Pasangan Basuki-Djarot.
"Banyak pemilih yang namanya tercantum dalam DPT sampai hari ini (H-2) belum menerima undangan memilih (formulir C-6), seharusnya undangan memilih (formulir C-6) sudah diberikan paling lambat H-3 (tanggal 16 April 2017), di samping itu pasangan calon/tim pemenangan pasangan calon Nomor Urut 3 (Anies-Sandi) banyak melakukan pelanggaran yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan massif (TSM) yang sangat merugikan pasangan calon nomor urut 2 (Basuki-Djarot)," kata Diarson di Jakarta, Senin (17/4).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa tanggapan Jokowi tentang tudingan menjegal Anies? Jokowi menegaskan, meskipun dituduh-tuduh, urusan Pilkada adalah kembali kepada kebijakan partai politik. Sehingga, ia tidak ada urusan untuk mencampurinya.'Ya tapi kan itu urusan partai politik, mau mencalonkan dan tidak mencalonkan itu urusan koalisi, urusan partai politik,' ucapnya.'Ada mekanisme, ada proses disitu, saya bukan ketua partai, saya juga bukan pemilik partai, supaya tahu semua, apa urusannya' ujar Jokowi.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi informasi hoaks tentang partainya? 'Saya tegaskan itu semua bukan dari saya dan kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,' ujar Anies dalam videonya, seperti dikutip dari akun X @aniesbaswedan
Politikus PDIP ini membeberkan, sampai dengan hari ini (H-2), PPS dan KPPS masih banyak yang belum membagikan undangan memilih (formulir C-6) kepada pemilih yang namanya tercantum dalam DPT. Terutama di basis pemilih pasangan Ahok-Djarot.
"Kedua, kampanye di rumah ibadah (Masjid), dengan cara mengdeskreditkan pasangan calon nomor urut 2 masih terjadi. Ketiga, memasang spanduk-spanduk provokatif dengan mendeskreditkan pasangan Ahok-Djarot, dimana ditemukan lebih dari 1.200 spanduk provokatif di seluruh wilayah DKI Jakarta," kata Diarson.
Keempat, lanjut dia, melakukan kampanye hitam dan fitnah terhadap pasangan calon nomor urut 2 Ahok-Djarot. Kelima, terjadi pengusiran terhadap Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat di masjid usai melaksanakan salat Jumat.
Keenam, terjadi intimidasi dan pemukulan terhadap tim pemenangan dan para pemilih di basis pasangan calon nomor urut 2. Ketujuh, Tim pemenangan pasangan calon Nomor Urut 3 (Anies-Sandi) melakukan kampanye di masa tenang dengan memfitnah pasangan Ahok-Djarot).
"Delapan, tim pemenangan Anies-Sandi melakukan money politic di seluruh wilayah DKI Jakarta (massif) baik berupa uang maupun barang (sembako), bahkan calon Gubernur Nomor Urut 3 Anies Baswedan ikut langsung membagi-bagikan sembako kepada masyarakat (bukti berupa rekaman video dan foto-foto)," tutur dia.
Oleh sebab itu, Kubu Ahok mendesak KPU Provinsi DKI Jakarta dan Bawaslu DKI Jakarta untuk mengambil tindakan tegas agar seluruh calon pemilih di DKI Jakarta yang namanya tercantum dalam DPT harus menerima undangan memilih (formulir C-6) paling lambat tanggal 18 April 2017 (H-1). Kemudian, meminta kepada Bawaslu DKI Jakarta dan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Tim Sukses Anies-Sandi dan kelompok masyarakat tertentu yang sangat merugikan pasangan calon nomor urut 2, Ahok-Djarot.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang selama ini Cak Imin dan Anies lakukan saat masa kampanye.
Baca SelengkapnyaPilkada Jateng diwarnai dengan dugaan pengerahan kepala desa (kades) untuk mendukung salah satu paslon cagub cawagub.
Baca SelengkapnyaKubu RIDO mengklaim menemukan banyak kecurangan di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, seseorang bicara tentang dukungan terhadap Andra Soni dan Ratu Zakiyah
Baca SelengkapnyaBegitu juga foto tumpukan sembako dan paket sembako milik RIDO. Apa klarifikasi tim RIDO?
Baca SelengkapnyaSaidiman mengatakan hal ini baik karena Ahokers dan Anak Abah sempat terpolarisasi saat Pilkada Jakarta 2016 silam.
Baca SelengkapnyaAnies sempat berseloroh bahwa Pilkada Jakarta kali ini unik lantaran ada paslon yang tidak mencoblos di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies
Baca Selengkapnya