Tim Gegana Selidiki Ledakan di Markas KAMI Menteng
Merdeka.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyampaikan jika Tim Gegana Polri telah diterjunkan untuk menyelidiki peristiwa ledakan di depan markas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Jl Dr Kusumaatmaja, Menteng, Jakarta Pusat.
"Sekarang kita panggil tim Jibom (penjinak bom) untuk memastikan ledakan itu apa, tetapi dari BB (barang bukti) yang dikumpulkan ada serpihan kertas seperti yang digunakan sebagai casing atau pembungkus. Bahan bakunya sedang diambil Tim Gegana dan prediksi kita ledakan ini low," kata Heru saat dikonfirmasi, Rabu (23/12).
Heru mengatakan ledakan tersebut disebut low explosive, karena dampak dari ledakan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kerusakan fisik di sekitar lokasi.
-
Mengapa suara ledakan tidak dikaitkan dengan gempa bumi? Namun, mereka tidak menemukan peristiwa yang bersamaan dengan gempa bumi, sehingga memperkuat asumsi bahwa suara-suara ini tidak disebabkan oleh aktivitas seismik.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Kenapa PLTA Ketenger tidak berdampak negatif? Penempatan PLTA yang dibangun Belanda diperhitungkan dengan begitu matang sehingga tidak berdampak pada pertanian masyarakat setempat dan lingkungan sekitar.
-
Bagaimana cara meminimalisir dampak bencana gunung meletus? Dengan melakukan pemantauan yang intensif terhadap aktivitas gunung berapi, diperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada gunung berapi tersebut.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Mengapa badai magnet tidak berdampak besar di Indonesia? 'Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena fenomena badai magnet bumi tersebut tidak berdampak apapun ke wilayah Indonesia,' kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie dalam keterangan di Jakarta, Jumat (12/7) malam.
"Karena lantainya tidak rusak, kanan kirinya tidak rusak. Jadi tidak ada kerusakan yang riil. Begitu juga korban manusia itu tidak ada. Jadi ini adalah low explosive," jelasnya.
"Tetapi setelah ini dari Tim Gegana akan melakukan uji lab untuk membuktikan bahannya itu terbuat dari apa," lanjut Heru.
Namun, Heru tidak menyebut jika rumah yang menjadi lokasi terjadi ledakan merupakan kantor KAMI. Namun ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima dari data kelurahan pemilik rumah itu bernama Muhammad Fuad Asrori.
"Kejadiannya sekitar siang tadi jam 12.00 Wib dilaporkan oleh warga ke Polsek sekitar jam 14.00 Wib. Tadi siang kita sudah cek dan benar ada bekas ledakan," kata Heru.
Kendati belum ada laporan dari pemilik rumah, Heru mengatakan bila kepolisian akan tetap melanjutkan pemeriksaan. Itu untuk mengetahui bahan baku peledak tersebut.
"Beberapa saksi masih kita minta keterangan dan kami akan mencari kira-kira ledakan ini dilemparkan dari mana dan oleh siapa. Ini masih proses," jelasnya.
Ledakan Diduga Karena Petasan
Sebelumnya, Telah terjadi ledakan di depan markas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Jalan Dr. Kusumaatmaja, Menteng, Jakarta Pusat (23/12).
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Komisaris Ghozali Luhulima membenarkan ledakan yang terjadi di markas KAMI. Ia menduga kalau ledakan berasal dari petasan, bukan sebuah bom.
"Petasan itu, petasan kertas. Kejadian itu tadi (siang)," kata Ghozali saat dikonfirmasi, Rabu (23/12).
Ia pun menyampaikan jika sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui petunjuk pelaku pelempar petasan tersebut. Dan masih menyelidiki kejadian ledakan itu
"Kami masih belum tahu, masih proses lidik," katanya.
Sementara terkait insiden ledakan yang berada di depan pintu masuk sekretariat KAMI, Ghozali sudah memastikan jika tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
"Kertas semua. Enggak ada yang luka," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua brimob dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim usai ledakan di Markas Gegana Satbrimob.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga bersumber dari sisa temuan bahan ledakan yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca SelengkapnyaWarga juga sempat melihat ada benda yang meluncur ke atas seperti mercon namun tidak meledak di atas.
Baca SelengkapnyaKesimpulan awalnya adalah bahan dari flash powder atau bahan yang biasa dipakai untuk mercon, bondet dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaLedakan berasal dari sisa bahan peledak yang akan dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaLebih kurang terdapat 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu.
Baca Selengkapnya