Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Timses Badja minta warga belum dapat C6 buat serbu TPS

Timses Badja minta warga belum dapat C6 buat serbu TPS Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Distribusi C6 atau surat undangan pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua kembali menjadi keluhan bagi beberapa warga yang ingin menggunakan hak pilihnya esok hari. Menurut juru bicara tim sukses (timses) pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat (Badja) Gusti Putu Artha, banyak warga yang menyampaikan keluhan hingga H-1 belum mendapatkan C6.

"Fakta-fakta di lapangan dari tim kami. Tim kami punya call center dari 15 line yang merespon 4 hari terakhir ini menyangkut terhambatnya C6. Angkanya ada posisi sampai jam sekarang (11.15 Wib) ada di angka 1483 pemilih yang melaporkan dirinya tidak terlayani dengan baik C6-nya," ujar Gusti, di Media Center Badja, Menteng, Jakarta Selatan (18/4).

Mantan komisioner KPUD DKI Jakarta ini mengatakan ada beberapa tempat secara kolektif tidak mendapatkan C6. "Yang paling membuat kami kecewa dan dalam tanda kutip agak marah adalah ada sejumlah tempat secara kolektif belum terdistribusi C6nya mislanya Rusun Argo Cakung, yang C6nya belum terdistribusi," ungkapnya.

Dia menambahkan, tidak hanya permasalah C6 saja yang menjadi kendala pemilih diputaran kedua. Tetapi juga warga yang hilang namanya dalam DPT.

"Kemudian kami menemukan TPS di Jatinegara diputaran pertama ada namanya tetapi pas putaran kedua secara kolektif hilang namanya. Lalu ada juga berikan C6 tapi Nomor Induk Kependudukan (NIK) nya salah," ujarnya.

Gusti menganggap ini sebagai sebuah modus baru diputaran kedua. "Modus ini baru terjadi di putaran kedua. Kalau asumsinya human eror sangat enggak logis karena masif di beberapa TPS," ucapnya.

Oleh karena itu, Gusti menyarankan pada warga yang belum mebdapatkan C6 ataupun ada permasalahan dalam DPT dan kesalahan dalam NIK untuk melakukan protes pada ketua KPPS secara beramai-ramai. Apabila tak kunjung diberikan, Gusti menyarankan untuk mendokumentasikan penolakan pemerian C6 itu lewat sebuah video dan kemudian di viralkan.

"Sore hari ini ketika mereka para KPPS ini membuat setting layout TPS kita mendorong seluruh pemilih kita yang belum dapat C6 datang minta C6 disitu. Kami juga mengimbau kalau mereka ngeyel videokan. Viralkan. Ada masanya nanti kita pidanakan," imbuhnya.

Timses Badja menilai persoalan C6 ini adalah masalah yang serius. Karena banyak modus penggunaan C6 milik orang lain di putaran pertama bahkan juga ada modus pemilih yang bukan warga Jakarta ikut memilih.

"Soal C6 ini begitu serius karena potensial disalah gunakan di lapangan. Kita lihat fakta di putaran pertama ada yang memakai C6 orang lain. Modus menggunakan C6 orang lain terjadi di seluruh pilkadan. Apalagi ada fakta empiris pengerahan massa besar-besaran," pungkasnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Petakan TPS Rawan di DKI Jakarta
Bawaslu Petakan TPS Rawan di DKI Jakarta

Menurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak  3-7 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Banyak Warga Depok Belum Terima Undangan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya
Banyak Warga Depok Belum Terima Undangan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya

Form C6 harus sudah diterima warga sebelum pencoblosan.

Baca Selengkapnya
Tim Andika-Hendi Protes Soal TPS Lokasi Khusus di Pilgub Jateng karena Rawan Kecurangan
Tim Andika-Hendi Protes Soal TPS Lokasi Khusus di Pilgub Jateng karena Rawan Kecurangan

Adanya 103 TPS lokasi khusus tersebut berpotensi membuat proses pemilihan tidak memenuhi asas bebas dan rahasia dalam prinsip luber jurdil.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan TPS Rawan Kecurangan di Seluruh  Indonesia
Bawaslu Petakan TPS Rawan Kecurangan di Seluruh Indonesia

Bawaslu memetakan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) guna mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Data Peta Indikator Potensi TPS Rawan di Pilkada 2024
Bawaslu Buka Data Peta Indikator Potensi TPS Rawan di Pilkada 2024

Bawaslu memetakan potensi TPS rawan pada Pemilihan Umum 2024.

Baca Selengkapnya
Pemilih Tidak Punya Undangan Ternyata Masih Bisa Mencoblos di TPS, Cek Syarat dan Caranya
Pemilih Tidak Punya Undangan Ternyata Masih Bisa Mencoblos di TPS, Cek Syarat dan Caranya

Pemilih yang sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) harus membawa undangan atau formulir C6 untuk mencoblos ke TPS.

Baca Selengkapnya
Anies Bongkar Temuan Kecurangan Pemilu 2024: Masalah Besar Terjadi di Pra TPS
Anies Bongkar Temuan Kecurangan Pemilu 2024: Masalah Besar Terjadi di Pra TPS

Menurut Anies, berdasarkan data sementara yang dikumpulkan THN AMIN, kecurangan Pemilu 2024 terjadi jauh sebelum proses pemungutan suara, 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Viral Temuan Kesalahan Input Jumlah Suara di Sirekap, Bawaslu: Penentu Hasil Adalah Rekapitulasi Manual
Viral Temuan Kesalahan Input Jumlah Suara di Sirekap, Bawaslu: Penentu Hasil Adalah Rekapitulasi Manual

Viral video dugaan kecurangan Pemilu berupaa salah input data jumlah suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Baca Selengkapnya
Kubu Andika Hendi Sebut 103 TPS Khusus di Pilkada Jateng Rawan Kecurangan
Kubu Andika Hendi Sebut 103 TPS Khusus di Pilkada Jateng Rawan Kecurangan

TPS lokasi khusus tersebut berpotensi membuat proses pemilihan tidak memenuhi asas bebas dan rahasia.

Baca Selengkapnya
Suara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian
Suara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian

Suara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan Pemilih Nyoblos Lebih dari Sekali di 2.413 TPS, Tim Hukum AMIN Minta Penjelasan
Bawaslu Temukan Pemilih Nyoblos Lebih dari Sekali di 2.413 TPS, Tim Hukum AMIN Minta Penjelasan

Bawaslu Temukan Pemilih Nyoblos Lebih dari Sekali di 2.413 TPS, Tim Hukum AMIN Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya