Tiru 911 di AS, Ahok bikin panggilan darurat 112 buat warga DKI

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menandatangani kesepakatan terkait penyediaan layanan nomor panggilan tunggal darurat dan penyebarluasan SMS peringatan dini bencana di ibu kota.

Layanan ini nantinya akan dikelola Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Sehingga warga DKI dapat menghubungi telepon darurat bebas biaya dengan nomor 112 melalui seluruh operator telepon. Layanan 112 ini akan menggantikan nomor telepon siaga bencana 164 yang telah beroprasi selama ini.

Menteri Rudiantara mengatakan, layanan ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat (public safety) jika warga mengalami pelbagai hal, seperti keamanan, kondisi darurat maupun keselamatan di lingkungan.

Formatnya, kata Rudiantara, pertama masyarakat dapat menghubungi call center 112 mengenai kondisi darurat atau bencana yang dialaminya, seperti kebakaran, membutuhkan ambulance atau kepolisian. Kedua, layanan SMS yang menginformasikan kabar terbaru dari bencana.

"Ada dua sebetulnya, satu sistem emergency masyarakat melakukan, membutuhkan informasi dan lain sebagainya apakah berkaitan dengan kebakaran, ambulance atau kepolisian. Yang kedua adalah informasi dari Pemda DKI mengenai kondisi kemungkinan kondisi kebencanaan," kata Rudiantara di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/2).

Dia melanjutkan, untuk saat ini di wilayah ibu kota, uji coba layanan akan diprioritaskan untuk informasi terkait bencana banjir. Terutama untuk informasi mengenai tinggi muka air di pintu air Katulampa hingga Manggarai.

"Yang prioritasnya adalah kemungkinan banjir. Ada dua hal dimulainya mengenai banjir ini, aplikasi banjir ini untuk Jakarta. Ini bisa dirancang sesuai kebutuhan Pemda DKI. Misalnya banjir di mana bisa pindah di mana. Kita berharap berkurang. Jadi cuma daerah yang banjir saja yang terima sms banjir," jelasnya.

Sementara itu, Ahok berharap layanan ini dapat seperti call center 911 di Amerika Serikat. Semua dapat terhubung langsung dengan call center 112 untuk segala kebutuhan masyarakat.

"Masalah paling utama adalah masalah (masih bayar) sebelumnya, kita semua akan ganti 112. Semua dilupakan, kita fokuskan 112. Saya pikir 119 keren juga (kalau bisa dipakai), Amerika 911, kita 119," ujarnya.

Untuk SMS peringatan dini banjir, cara pelayanannya melalui Dinas Tata Air menyampaikan informasi bahwa tinggi muka air sungai di pos monitoring. Sehingga dapat diketahui apakah sudah memasuki siaga II atau I. Dari situ, BPBD DKI dan Dinas Kominfomas akan memberi pesan peringatan dini melalui sistem yang telah disepakati antara Kominfo dengan dan PT Telkom.

Namun, call center 112 belum dapat digunakan dalam saat ini. Sebab, pelaksanaan layanan masih menunggu dikeluarkannya peraturan presiden agar payung hukum jelas. Jika peraturan presiden rampung, maka Call Center Siaga 112 langsung diterapkan.