TPA Cipayung dan Gunungan Sampah yang Menjulang
Merdeka.com - Gunungan sampah menyambut kedatangan saya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Di sinilah sampah dihasilkan warga Depok dan sekitarnya berakhir.
TPA Cipayung berdiri di atas lahan seluas 10,8. "Terdiri dari kolam a, kolam b, kolam c dan fasilitas pendukung lainnya, seperti kantor, jembatan timbang, parkiran, nah untuk kolam a dan kolam b itu seluas 5 hektare," cerita Kasubag TPA Cipayung, Asep Hidayat, saat ditemui merdeka.com, Jumat (31/1).
Asep menjelaskan, sebelum menjadi gunungan sampah, lahan-lahan di TPA Cipayung dibentuk berupa kolam. Seiring waktu dan produksi sampah tak pernah berkurang, kolam itu berubah jadi gunungan sampah.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan saat musim hujan? Lakukan pembersihan rumah secara berkala, terutama di area lembap seperti kamar mandi dan dapur. Pastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
Satu hari, sampah yang dihasilkan warga Depok mencapai 1.400 ton. Namun tak semuanya bermuara ke TPA Cipayung.
"Sampah yang dibawa ke sini 900 ton, sisanya dikelola UPS masing-masing," katanya.
Saat ini, sambung Asep, hampir semua titik pembuangan sudah dipenuhi sampah. Ketinggiannya rata-rata 20 meter.
Mengingat musim hujan sudah tiba, agar gunungan sampah tidak longsor, pihaknya melakukan salah satu cara. Yakni, menutup gunungan sampah menggunakan plastik. Cara ini sekaligus mengurangi bau sampah. Saat ini ada dua titik yang ditutup plastik, yakni kolam a dan kolam b.
"Plastik yang digunakan adalah plastik ramah lingkungan dan akan hancur sendirinya. Ini sudah dua pekan ditutup plastik," jelasnya.
Cara lain yang dipakai, menaburkan bahan kimia yang juga berfungsi untuk mengurangi bau.
"Kita menaburkan bahan kimia yang dilakukan secara berkala tergantung situasi," kata Asep.
Sejauh ini, katanya, TPA Cipayung belum berniat akan menambah luasan wilayahnya. Selain lahan yang sulit didapat, harga juga kian tinggi.
"Nah sekarang kondisi tanah di Depok itu udah sulit dan mahal, nah dengan sulitnya tanah di depok, sekarang kita pakai plastik," kata Asep.
Warga Tak Keberatan
Bermukim di lokasi tak jauh dari tempat pembuangan sampah, tidak membuat warga Jl Pertanian Cipayungjaya selalu resah. Bahkan, warga tidak terlalu merasakan bau menyengat.
"Kalau di sini sih Alhamdulillah enggak begitu bau, mungkin karena faktor pohon. Paling bau kalau misalkan ada truk sampah yang lewat aja, yang bau itu ada di daerah yang lebih tinggi dari gunung sampah itu kaya rumah saya, nah mungkin anginnya ke sana," ujar Redi, warga setempat.
Malah, kata Redi, keberadaan TPA Cipayung dimanfaatkan warga sekitar untuk membuka usaha lapak makanan.
"Kadang supir sama petugas TPA kan suka beli, lapak-lapak jualan sekitar sini juga lumayan ekonominya," jelasnya.
Reporter Magang: Bagus Kusumo Sejati
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaTPA Burangkeng rencananya akan diperluas pada tahun 2024 dari 2,5 hektar menjadi 5 hektar.
Baca SelengkapnyaTPA Piyungan ditutup sementara sejak 23 Juli hingga 5 September 2023. Sultan pun menyiapkan lokasi pembuangan sampah sementara,
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaSebelumnya, longsor menyebabkan aktivitas pembuangan sampah di TPA Cipayung dihentikan sementara.
Baca SelengkapnyaPetugas masih berjuang mengendalikan asap kebakaran yang masih mengepul dan menutupi jarak pandang pengguna jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaPemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaFasilitas bermain anak tersebut terbuat dari bahan daur ulang.
Baca SelengkapnyaSri Sultan HB X menyiapkan tempat pembuangan sementara, namun kapasitasnya juga sangat terbatas
Baca Selengkapnya