Transjakarta akan Lapor Polisi Soal Perusakan Pagar Saat Perayaan Hari Buruh
Merdeka.com - PT Transjakarta menyesalkan aksi perusakan pagar Halte Transjakarta Tosari ketika peringatan hari Buruh Internasional atau May Day pada Rabu, 1 Mei 2019, kemarin. Selain perusakan pagar, pelaku juga melakukan aksi vandalisme pada separator Transjakarta.
Direktur Utama Transjakarta, Agung Wicaksono, mengaku telah terkoordinasi dengan pihak Kepolisian. Harapannya, memberikan efek jera kepada pelaku.
"Untuk mendapatkan informasi baik itu waktu, lokasi, hingga pelaku perusakan dan vandalisme aset Transjakarta," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5).
-
Kapan buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Kapan Hari Buruh diperingati? Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
-
Bagaimana buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Apa yang dirayakan di Hari Buruh? Tujuan tersebut adalah memberi kesempatan bagi para buruh untuk memberikan penghormatan dan pengakuan terhadap peran pekerja dalam banyak hal seperti pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan penting bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Buruh? Biasanya, pada Hari Buruh Internasional seringkali terjadi demonstrasi buruh di berbagai negara. Para buruh memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan tuntutan dari hak-hak buruh yang belum terpenuhi.
Dia menjelaskan, bila mengacu pada Pasal 170 KUHP perusakan yang dilakukan secara bersama-sama terhadap orang atau barang dapat dikenakan hukuman penjara hingga 6 (enam) tahun.
"Aset-aset yang dirusak adalah aset milik publik dan digunakan bersama. Sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk selalu menjaga dan memeliharanya," papar dia.
Karena kejadian itu, lanjut dia, PT Transjakarta segera memperbaiki pagar halte Transjakarta Tosari.
"Karena sarana tersebut untuk kenyamanan pelanggan. Serta membersihkan coretan di separator Transjakarta," jelasnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemacetan parah terjadi ketika ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh Sedunia di sejumlah titik di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut
Baca SelengkapnyaApriastini menyampaikan, penyesuaian layanan dilakukan agar mobilitas masyarakat yang menggunakan Transjakarta dengan rute-rute terdampak tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaBentrokan pecah ketika para buruh berkumpul di pusat-pusat kota untuk menyampaikan aspirasi terkait hak-hak mereka.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya meminta enam tuntutan yakni mencabut omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan meminta pemerintah menurunkan harga beras, telur dan sembako.
Baca SelengkapnyaKejadian ini diketahui terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung Barat (sebelah Halte Stasiun Lenteng Agung), Srengseng Sawah
Baca SelengkapnyaSejumlah aliansi buruh menyemut di Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu berada di JPO yang melintang di antara pintu tol Karawaci-pintu Tol Serpong
Baca SelengkapnyaKelompok itu akan melakukan penutupan jalan pantura, dan pintu tol menuju Krapyak.
Baca SelengkapnyaRatusan mobil JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeluruh direksi dan operator Transjakarta sudah menandatangani pakta netralitas karena pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSalah satu kawasan yang menerapkan rekayasa lalu lintas adalah Medan Merdeka.
Baca Selengkapnya