Udara Jakarta Buruk, PDIP DKI Fokus Kawal Isu Lingkungan
Merdeka.com - Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi udara Jakarta menjadi sorotan. Kualitas udara Jakarta, khususnya di pagi hari sangat buruk. Gas emisi kendaraan dinilai sebagai salah satu pemicunya.
Isu lingkungan ini akan menjadi salah satu fokus dari Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. Pada periode ini, anggota dewan dari PDIP sebanyak 25 orang. Pelantikan dijadwalkan pada 25 Agustus mendatang.
"Isu lingkungan akan menjadi prioritasnya PDI Perjuangan. Jadi saya kira soal isu lingkungan menjadi konsennya PDI Perjuangan untuk kita perjuangkan periode lima tahun ke depan. Karena ke depan isu lingkungan akan menjadi isu yang seksi," jelas Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono ditemui di Kantor DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (13/8).
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana cara kota mengurangi polusi udara? Di berbagai belahan dunia, tindakan untuk memberlakukan batasan lebih ketat terhadap polusi udara tengah dilakukan. Uni Eropa, misalnya, telah menyetujui standar baru pada bulan Juni 2024.
Gembong juga menjadi anggota dewan yang terpilih kembali untuk periode lima tahun yang akan datang. Dia menilai, hal yang harus terus dikawal dari kinerja eksekutif dalam isu lingkungan ini adalah inkonsistensi kebijakan. Gembong mencontohkan, Pemprov DKI Jakarta tak lagi melakukan kebijakan uji emisi kendaraan bermotor.
"Soal kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang sudah dijalankan tahun-tahun sebelumnya misalkan uji emisi kendaraan bermotor, tapi akhir-akhir ini tidak dijalankan. Itu salah satu contoh. Saya kira perlu konsistensi kebijakan-kebijakan itu," jelasnya.
Gubernur Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Salah satu isinya adalah terkait pembatasan usia kendaraan. Disebutkan dalam instruksi itu, kendaraan pribadi yang usianya lebih dari 10 tahun dilarang beroperasi di Jakarta mulai 2025. Menurut Gembong, pembatasan usia kendaraan harus ada kajiannya. Termasuk juga perluasan ganjil genap.
"Harus ada kajian soal itu. Soal ganjil genap yang saat ini diperluas itu juga saya pikir perlu ada kajian yang matang. Tapi yang paling penting adalah bagaimana Pemprov memberikan rangsangan kepada rakyat Jakarta untuk menggunakan transportasi massal," terangnya.
"Konsekuensinya bagi Pemprov apa? Konsekuensinya menyediakan transportasi massal yang layak, yang aman, yang nyaman bagi warganya. Itu yang kedua," lanjutnya.
Gembong menambahkan, untuk memberikan kemudahan bagi warga menggunakan transportasi massal, maka konektivitas antar moda harus mulai terjamin. Semua moda transportasi harus terintegrasi.
"Kalau itu sudah bisa dijalankan oleh Pemprov saya kira soal polusi bisa kita atasi dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana pilihan itu diberikan kepada warga," ujarnya.
Dia juga meminta kepada eksekutif agar segera menerapkan ERP (electronic road pricing) atau teknologi berbayar elektronik. Program ini telah diwacanakan sejak bertahun-tahun lalu namun belum dieksekusi.
"ERP segera dijalankan. Jadi kalau saya menggunakan kendaraan pribadi, saya harus ada konsekuensinya. Konsekuensinya apa? Ya bayar. Jadi pilihan-pilihan seperti itu harus diberikan oleh Pemprov. ERP ini enggak tahu nasibnya di mana kita belum tahu. Tahun kemarin hampir oke tetapi kok tiba-tiba redup lagi. Kita enggak tahu ada apa. Nanti kita dalami lagi lah," jelas Gembong.
Hal lain yang juga akan menjadi fokus PDIP pada periode 2019-2024 terkait pencapaian RPJMD khususnya soal ketersediaan hunian bagi rakyat Jakarta. Warga Jakarta, kata dia, harus memiliki berbagai alternatif pilihan hunian yang layak dan terjangkau.
"Itu menjadi PR kita bersama. Artinya PR dalam konteks ketersediaan yang memberikan pilihan kepada warga Jakarta. Kalau tahun 2019 ini kan Pak Anies fokus pada DP nol rupiah. DP nol rupiah diperuntukkan bagi menengah ke atas kan. Sementara justru rakyat yang perlu mendapat bantuan itu terlewatkan. Ini yang kita dorong untuk tahun berikutnya, ada keseimbangan antara DP nol rupiah dengan rumah susun sewa yang selama ini sudah berjalan," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pemerintah akan mencari solusi dari permasalahan kualitas udara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWacana memberlakukan ERP di Jakarta berulang kali muncul tapi belum juga dieksekusi.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.
Baca SelengkapnyaHal itu tercatat pada situs pemantau kualitas udara IQAir
Baca SelengkapnyaTingkat polusi udara di Jakarta kembali berstatus tidak sehat pagi ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 70 persen polusi udara pada beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek merupakan upaya pemerintah mengalihkan kemacetan dan polusi di Jakarta dan sekitarnya
Baca Selengkapnya