Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

UMKM dan sumber pendapatan nontiket MRT Jakarta

UMKM dan sumber pendapatan nontiket MRT Jakarta FASE 1 MRT MENCAPAI 96 PERSEN. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sedang menyelesaikan progres pembangunan fase 1 Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia (HI). Transportasi berbasil rel ini direncanakan beroperasi pada Maret 2019. Untuk sumber pendapatan, PT MRT Jakarta juga menyiapkan beberapa skenario selain dari penjualan tiket.

Sumber pendapatan lain dari nontiket dapat dijalankan MRT Jakarta melalui bisnis retail, iklan, telekomunikasi, hingga properti. Keberadaan retail hanya ada di 10 dari 13 stasiun. Sedangkan tiga lainnya akan memiliki area khusus pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan produk kreatif.

Ketiga stasiun tersebut yakni Stasiun Haji Nawi, Blok A, dan Sisingamangaraja. Oleh karena itu, MRT Jakarta sengaja menggandeng Bandan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Konsep tersebut berkiblat kepada Stasiun Akihabara, Tokyo, Jepang yang mencerminkan sebagai salah satu kawasan kreatif.

Orang lain juga bertanya?

"Di tiga stasiun ini semua harus UMKM, retail itu khusus UMKM," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Agung Wicaksono beberapa waktu lalu di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.

Pemilihan tiga stasiun ini, kata Agung, berdasarkan konsep yang telah ditetapkan. Contohnya Stasiun Haji Nawi yang akan berkonsep Betawi. Awalnya menurut sejarah, wilayah itu dikuasai oleh seorang saudagar bernama Haji Nawi.

Kemudian Stasiun Blok A yang sudah dikenal sejak dulu sebagai kawasan bisnis dan komersil. Selanjutnya, Stasiun Sisingamangaraja yang terintegrasi dengan kompleks Gedung Sekretariat ASEAN. Di mana Stasiun ini akan mengangkat tema ASEAN, multikultural, persatuan, dan keberagaman.

Rencananya ketiga stasiun ini tidak dibebankan biaya sewa yang tinggi. Hal terpenting kata Agung yaitu dapat mengangkat UMKM yang ada.

"Yang kita kedepankan bukan soal volume, tapi prestige. Mengangkat UKM ke kelas yang berbeda, masuk stasiun MRT," jelas Agung.

Sumber Pendapatan NonTiket

Berbeda dengan UMKM yang diserahkan ke Bekraf, PT MRT Jakarta telah menyeleksi beberapa perusahaan. Nantinya, retail ini akan menyediakan berbagai fungsi bisnis eceran seperti toko serba ada, kedai makanan dan minuman, toko pakaian dan aksesoris. Kemudian ada juga fasilitas penunjang lainnya, seperti anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin penjualan otomatis.

Lokasinya nanti berada di kawasan concourse stasiun. Penumpang akan dikenakan biaya setelah melewati passanger gate. Sehingga, apabila tidak menggunakan MRT, masyarakat masih dapat memanfaatkannya untuk berkumpul di area komersial.

Selain retail, pendapatan lain dari MRT Jakarta yakni sektor periklanan. Mengingat nantinya, sebanyak 173.400 penumpang ditargetkan dapat diangkut setiap harinya. Sehingga seringkali berlalu-lalang di kawasan stasiun.

Area stasiun memiliki potensi besar untuk bisnis periklanan. Mulai di dalam stasiun, terowongan, luar ataupun dalam kereta, sampai dinding pembatas area peron dengan jalur rel atau platform screen doors (PSD).

Selanjutnya yaitu menjalin kerjasama dengan sistem telekomunikasi untuk memasang internet di area stasiun MRT. Ini dilakukan berdasarkan lelang dengan beberapa perusahaan.

Kemudian PT MRT Jakarta juga tengah mengembangkan sebuah mobile apps yang akan membantu pengguna dalam mengenal MRT Jakarta. Aplikasi tersebut menyediakan fitur seperti waktu keberangkatan kereta, lokasi menarik sekitar stasiun, navigasi informasi, hingga berbagai komersil.

Pendapatan dari Penamaan Stasiun MRT

Sumber pendapatan terakhir yaitu hak penamaan atau naming right stasiun dengan sejumlah perusahaan. Ini menjadi pilihan efektif sebagai potensi pendapatan.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Agung Wicaksono menyatakan, lelang nama stasiun merujuk pada stasiun MRT lainnya di luar negeri seperti halnya di Jepang ataupun Malaysia. Setalah lelang, nama asli stasiun berdasarkan lokasi tidak akan hilang, hanya saja ditambahkan nama suatu produk ataupun perusahaan.

Nantinya, nama mitra yang mendapatkan hak penamaan di stasiun tertentu tersebut akan diposisikan setelah nama asli stasiun MRT.

Kendati begitu, tidak semua stasiun ditawarkan untuk menggunakan hak penamaan. Hanya delapan stasiun saja yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia. Empat stasiun yang tidak ditawarkan yaitu Cipete Raya, Haji Nawi, Fatmawati, Sisingamangaraja dan Blok A.

"Syaratnya punya properti atau gedung 300 meter dari stasiun. Penamaan untuk setiap stasiun memiliki estimasi harga yang berbeda," ucap Agung.

Reporter: Ika Defianti

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu UMKM? Ketahui Pengertian, Karakteristik, dan Ciri-cirinya
Apa Itu UMKM? Ketahui Pengertian, Karakteristik, dan Ciri-cirinya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu UMKM dan kriterianya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal
Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal

Airlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.

Baca Selengkapnya
Selama Libur Lebaran, MRT Jakarta Beroperasi Normal dari Pukul 05.00-24.00 WIB
Selama Libur Lebaran, MRT Jakarta Beroperasi Normal dari Pukul 05.00-24.00 WIB

Seluruh stasiun akan dibuka sesuai dengan jam operasional pukul 05.00- 24.00 WIB

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Vending Machine yang Menjual Produk UMKM Dalam Negeri Usai Diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir
FOTO: Penampakan Vending Machine yang Menjual Produk UMKM Dalam Negeri Usai Diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir

PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian BUMN dan PT KAI meluncurkan vending machine khusus untuk produk UMKM di sejumlah fasilitas umum.

Baca Selengkapnya
15 Juta Orang Naik MRT Jakarta Selama Januari-Juni 2023
15 Juta Orang Naik MRT Jakarta Selama Januari-Juni 2023

Selama periode 1 Januari hingga 30 Juni 2023 telah menganggkut 15.118.472 orang. Artinya, lebih dari 83 ribu orang per hari naik MRT.

Baca Selengkapnya
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit
Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit

Sumbang 40 Persen Ekonomi Wilayah ASEAN, UMKM Alami Hambatan Akses Kredit

Baca Selengkapnya
MRT Pertanyakan Data Menhub Sebut Jumlah Penumpang Tidak Maksimal
MRT Pertanyakan Data Menhub Sebut Jumlah Penumpang Tidak Maksimal

MRT berhasil melayani rata-rata 54.181 penumpang pada 2022.

Baca Selengkapnya
LKPP Apresiasi Pemkab Jepara Libatkan UMKM Dalam Transformasi Digital Pengadaan Barang & Jasa
LKPP Apresiasi Pemkab Jepara Libatkan UMKM Dalam Transformasi Digital Pengadaan Barang & Jasa

Hingga Desember 2023, lebih dari 900 pelaku UMK di Pemerintah Kabupaten Jepara telah bergabung sebagai penyedia di Mitra Resmi Toko Daring LKPP.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Tembus 79.800 Orang per Hari, LRT Jabodebek Buka Peluang Hak Penamaan Stasiun
Jumlah Penumpang Tembus 79.800 Orang per Hari, LRT Jabodebek Buka Peluang Hak Penamaan Stasiun

LRT Jabodebek menawarkan kesempatan emas bagi mitra bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Baca Selengkapnya
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah

Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.

Baca Selengkapnya