Ungkap kematian Mirna, polisi gandeng ahli forensik dan racun
Merdeka.com - Ungkap kematian Wayan Mirna Salihin (27) yang tewas usai menenggak kopi di Olivier Cafe, Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya gandeng beberapa ahli khusus. Hal itu dikarenakan penyebab kematian Mirna sampai saat ini belum diketahui meski ditemukan racun sianida setelah melakukan autopsi.
"Jadi dalam kematian Mirna, tetap kewajiban kami adalah untuk melakukan pemeriksaan, seperti melakukan olah TKP. Olah TKP itu melibatkan scientific crime investigation, yang tentu menggunakan pakar dan ahli," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti, Selasa (12/1).
"Nah di Polri ini banyak pakar macam-macam. Ada ahli DVI, Forensik, racun, kebakaran, dokumen, fisika. Kita banyak ahli-ahlinya. Nah kemarin kami undang ahli itu untuk melakukan olah TKP," tambahnya.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Siapa yang mendiagnosis kondisi wanita itu? Dokter yang menangani Li, Jia Dehuan, dari Rumah Sakit Rakyat Kedelapan Zhengzhou, menggambarkan kondisi Li seperti sosok 'kayu'.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Dimana makam wanita itu ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
Krishna mengungkapkan, para ahli tersebut bertugas untuk mencari berbagai petunjuk apapun yang bisa digali. Salah satunya bukti-bukti mati yang dibuat hidup. Bukti itu seperti sisa sidik jari dibongkar, bercak-bercak yang ada dan lain sebagainya.
"Detailnya tidak bisa kami ungkapkan. Tapi intinya kami undang ahli forensik berbagai bidang untuk datang melakukan olah TKP bersama kami, sekaligus pra-rekonstruksi yang berlangsung Senin (11/1) kemarin," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaUji poligraf merupakan salah satu upaya yang dilakukan kepolisian dalam rangka pembuktian perkara.
Baca SelengkapnyaSaat ini Polda Jabar telah melakukan pemeriksaan tes psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPelaku masih menjalani pemeriksaan usai ditangkap kepolisian.
Baca SelengkapnyaUngkap kematian Wayan Mirna bukan karena sianida, ini sosok dokter Djaja Surya Atmadja.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca Selengkapnya