Upaya Anies Tingkatkan Daya Minat Baca Warga Jakarta
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyoroti minat baca masyarakat yang menurutnya cukup tinggi. Namun sayangnya bukan membaca buku melainkan pesan WhatsApp. Hal ini disinggung saat membuka pameran buku internasional atau IIBF di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
"Alhamdulillah minat baca kita tinggi, minat baca WA," ujarnya.
Anies juga menyinggung daya baca masyarakat yang rendah. Bacaan yang agak panjang sering kali diloncati. Buku tebal atau buku yang bertema berat kurang laris di pasaran.
-
Kenapa sarana dan prasarana di Indonesia jadi penyebab rendahnya literasi? Salah satu penyebab utama rendahnya literasi di Indonesia adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Banyak sekolah, terutama di daerah pedalaman dan terpencil, tidak memiliki perpustakaan atau akses terhadap bahan bacaan yang memadai.
-
Siapa yang paling bertanggung jawab untuk budaya membaca yang lemah? Di lingkungan keluarga, kebiasaan membaca sering kali tidak didorong, sehingga anak-anak tidak tumbuh dengan kebiasaan atau kecintaan terhadap buku.
-
Kenapa buku-buku ini laris di Indonesia? Berbagai genre dapat dijelajahi, baik melalui toko fisik maupun platform online.Tak hanya itu, dunia literasi Indonesia semakin diperkaya dengan munculnya penulis-penulis baru yang menawarkan karya-karya terbaik mereka.
-
Buku apa yang paling laris di Indonesia? Diterbitkan pada tahun 1936, buku ini membanggakan prestasi luar biasa dengan penjualan lebih dari 15 juta eksemplar dan menjadi salah satu buku terlaris di Indonesia.
-
Kenapa anak disleksia sulit membaca? Kondisi ini mengganggu cara otak memanfaatkan bahasa lisan untuk 'memecahkan kode' tulisan. Otak mengalami kesulitan dalam memproses apa yang dibaca, terutama dalam memecah kata menjadi suara atau mengaitkan huruf dengan suara saat membaca.
-
Kenapa teks itu sulit diterjemahkan? Namun, memetakan permukaannya memakan waktu, dan tinta berbasis karbon yang digunakan untuk menulis gulungan tersebut memiliki kepadatan yang sama dengan papirus pada CT scan, sehingga tidak mungkin untuk membedakannya dalam pencitraan.
Dia mencontohkan buku Thomas Piketty berjudul Capital in the First Century. Buku itu tebalnya lebih dari 800 halaman. Jika buku itu dialihbahasakan dan diterbitkan dengan subsidi dari pemerintah dan dijual dengan harga murah, dia yakin buku itu tak akan laris di pasaran.
"Bukan persoalan harganya tapi persoalan daya bacanya. Karena itu target yang harus kita dorong sesungguhnya bukan hanya meningkatkan minat baca," jelasnya.
Untuk meningkatkan minat dan daya baca ini, ada dua kebijakan yang dilakukan mantan Mendikbud ini yaitu:
1. Wajib baca buku 15 menit di sekolah
Anies mengatakan wajib baca buku 15 menit sebelum mulai pelajaran pernah dianjurkan saat masih menjabat sebagai menteri. Hal ini ingin kembali dilakukan di DKI Jakarta.
"Waktu itu saya bertugas di Kemendikbud, kami melakukan kewajiban membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai setiap pagi. Jadi 15 menit itu baca. Lalu bacanya apa? Baca apa saja. Jangan baca (buku) ditentukan gurunya, tapi baca pilih sendiri bukunya, boleh dari perpustakaan, boleh dari rumah, tapi setiap anak 15 menit membaca," jelasnya.
Jika dilakukan terus menerus, maka anak akan menjadi terbiasa membaca dan akrab dengan buku. Kebijakan skala nasional ini akan didorong di tingkat lokal.
"Sekarang menjadi instruksi (di Jakarta) bahwa semua harus membaca 15 menit (sebelum pelajaran). Jadi di Jakarta semua harus melakukan," jelasnya.
2. Peminjaman buku di Stasiun MRT
Anies Baswedan meminta kepada PT MRT Jakara untuk menyiapkan rak-rak buku di setiap stasiun MRT. Para pengguna MRT bisa membaca buku tersebut di dalam MRT. Setelah sampai di stasiun tujuan, buku wajib dikembalikan.
"Sekarang di MRT sedang dirancang program untuk para penumpang bisa pinjam buku di stasiun keberangkatan, dibaca di perjalanan dan dikembalikan di stasiun tempat tujuan. Jadi buku bisa dibaca sepanjang perjalanan. Silakan ambil di stasiun A, kembalikan di stasiun ujung," jelasnya.
Anies meminta PT MRT segera melaksanakan hal ini. Dia ingin tahun ini telah tersedia rak buku dan berbagai jenis bacaan. Menurutnya sangat penting ruang ketiga seperti stasiun dijadikan tempat mempromosikan dunia literasi.
"Jadi kami di Jakarta sedang ingin mendorong bagaimana penumbuhan literasi baca khususnya, itu dilakukan di semua tempat," jelasnya.
"Ini semua lakukan sebagai rencana serius strategis untuk merangsang kebiasaan membaca itu," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.
Baca SelengkapnyaAnies mencoba membaca satu persatu keluhan warga tersebut dengan Bahasa Sasak.
Baca SelengkapnyaInformasi di media sosial dan internet memicu warga Jepang mulai jarang membaca buku.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaSikap Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik keras proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) kini diikuti tim kampanyenya.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek membagikan buku secara cuma-cuma di Teriminal Kalideres, Jakarta.
Baca Selengkapnyanies ditanya seorang penulis perempuan program bangun literasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rumusan Solusi untuk persoalan yang dihadapi oleh masyarakat merupakan substansi adanya Pemilihan Kepala Daerah.
Baca SelengkapnyaDia memikirkan nasib warga khususnya di Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, persoalan-persoalan tersebut bukan hal yang sulit untuk diatasi.
Baca SelengkapnyaBakal Calon Presiden yang juga Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan blak-blakan, ungkap bobrok ibu kota Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan buka suara terkait batalnya maju di Jawa Barat dan Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024
Baca Selengkapnya